Mohon tunggu...
Alif Fiadi Fuazhim
Alif Fiadi Fuazhim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

tetap istiqamah apapun tujuanmu jika itu baik maka perjuangkanlah, jika itu buruk maka tinggalkanlah dan lupakanlah [your mind...your idea...change your life]

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mahasiswa dengan Kampus Bebas Narkoba: Awas Narkoba, Jangan Coba-coba!

15 November 2014   22:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:44 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak. Negara dengan jumlah penduduk  237.641.326 jiwa menurut data resmi sensus penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Dari asumsi jumlah penduduk tadi, jika kita menggunakan data pertumbuhan penduduk indonesia yang dikeluarkan oleh bank dunia, yakni 1.49% per tahun, maka jumlah penduduk indonesia tahun 2014 ini akan menjadi 252.124.458 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu ternyata juga terdapat pengguna narkoba yang cukup  banyak pula yakni menurut nasional.news.viva.co.id (Kamis, 26 Juni 2014) menyebutkan bahwa Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar, mengatakan” di dunia ada 315 juta orang usia produktif atau berumur 15 sampai 65 tahun yang menjadi pengguna narkoba” Sementara, di Indonesia sendiri angka penyalahgunaan narkoba mencapai 2,2 persen atau 4,2 juta orang pada tahun 2011. Terdapat berita lain yang menyebutkan bahwa Badan Narkotika Nasional memperkirakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia akan terus meningkat. Pada tahun 2015, diprediksi angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 5,1 juta orang. Tentunya hal ini membuat prihatin kita sebgai warga Indonesia.

Dekat-dekat ini juga terdapat kasus yang terkait dengan narkoba, baik dari kalangan artis yakni Tessy dan saat ini yang terbaru ialah kasus dari wakil rector 3 UNHAS yang sedang tersandung kasus yang terkait dengan Narkoba. Di dalam berita nasional.republika.co.id (Friday, 14 November 2014) dikabarkan bahwa “Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Dwi Aries Tina membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan Tim Satuan Narkoba Polrestabes Makassar terhadap Wakil Rektor III (WR III) Unhas, Prof Muzakkir atas kasus penggunaan sabu-sabu. Dwi Aries Tina mengaku mendapatkan laporan melalui telpon dari Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan terkait penangkapan Muzakkir pukul 10 pagi tadi. Menurut laporan yang diterima Dwi, Muzakkir ditangkap bersama seorang dosen lainnya dan salah seorang temannya. Dengan berita tersebut tentunya semakin meresahkan kita, seorang WR 3 yang harusnya menjadi contoh bagi mahasiswanya malah tersandung kasus narkoba.

Dari kasus WR 3 tersebut, mahasiswa dapat membuat suatu pencegahan atau gerakan untuk anti narkoba. Hal ini dapat diwujudkan salah satunya dengan membuat kampus anti narkoba. Mengenai kampus anti narkoba ternyata terdapat kampus yang menjadi pelopor yakni Universitas Triksati (Usakti) yang memiliki fungsi guna membentengi kampusnya dari peredaran narkoba, Usakti ini memiliki Tim Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba (TPPN) sejak tahun 1999. Yang berawal dari Usakti kemudian kampus lain juga membuat program Anti Narkoba seperti salah satu kampus yang ada di malang yakni Polinema (Politeknik Negeri Malang). Kampus tersebut termasuk kampus yang memiliki program ani narkoba yakni salah satu programnya ialah dengan menjalankan tes urine kepada calon mahasiswa, staf dan dosen juga calon alumni. Dari upaya tersebut dimaksudkan untuk menegah adanya suatu kontaminasi atau pengaruh narkoba yang masuk di lingkungan kampus tersebut. beberapa program lain seperti sosialisasi dan usaha lainnya juga dilakukan agar terbentuknya lingkungan kampus yang terbebas dari tipu daya narkoba.

Dari hal diatas sebagai mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya kita bersama-sama sebagai calon penerus bangsa (agen of change) bisa membetengi diri untuk menjauhi barang penuh tipu daya tersebut. jangan sampai tergoda oleh rayuannya, jika sekali anda terkena tipu muslihatnya, Anda akan ketagihan dan kemudian merusak hidup dan diri Anda, mencegah lebih baik dari pada mengobati jangan pernah coba-coba dengan NARKOBA!.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun