Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan media sosial sebagai penunjang pengenalan Desa Wisata Menari kepada masyarakat luas, telah diselenggarakan Pelatihan Pengelolaan Media Sosial pada hari Kamis (23/5/2024) yang bertempat di Desa Menari Tanon, Kabupaten Semarang oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat kemitraan Universitas Negeri Semarang.
Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh 20 remaja Dusun Tanon yang turut aktif dalam pengelolaan Desa Wisata Menari Tanon, Kabupaten Semarang. Hadir sebagai pemateri, yaitu Swita Amalia Hapsari, M.I.Kom selaku konsultan media digital.
Penggagas Desa Wisata Menari Trisno atau akrab disapa Kang Tris mengungkapkan dalam sambutannya bahwa kegiatan pelatihan pengelolaan media sosial ini dapat menjadi salah satu ajang regenerasi pengurus Desa Wisata Menari dalam memberikan bekal sebagai upaya pemanfaatan media sosial.Â
"Pelatihan media sosial ini disasarkan khusus untuk para remaja Dusun Tanon sebagai bentuk regenerasi pengelola Desa Wisata Menari khususnya yang bergerak di media sosial" Ungkap Kang Tris.
Tim Pengabdian kepada Masyarkat kemitraan Universitas Negeri Semarang terdiri atas ketua Lesa Paranti, S.Pd., M.A. dengan anggota Prof. Dr. M. Jazuli, Nadia Sigi Prameswari M.Sn, dan Joko Wiyoso, M.Hum, bersama dua mahasiswa Alif Farkhatunnisa dan Ani Nur Auliyatun Latifah. Dalam pengantarnya Lesa Paranti, S.Pd., M.A. menyampaikan materi awal mengenai pentingnya pengelolaan media sosial sebagai jendela publik untuk mengenal potensi dan keunikan Desa Menari.
Dalam pelatihan Swita Amalia Hapsari, M.I.Kom yang juga pernah bekerja sebagai Editor, Kompas Gramedia Group, mengulas strategi kreatif dalam produksi konten budaya untuk promosi desa wisata, mengenalkan pilihan platform digital untuk mendistribusikan konten, serta tahapan yang harus dipersiapkan dalam pembuatan konten, di antaranya tahap perencanaan, produksi, dan evaluasi yang harus dibuat secara rinci dan sistematis.
Setelah itu, peserta juga diajak praktik pembuatan projek video bersama dengan mengangkat potensi Desa Wisata Menari yang kemudian dapat diunggah di berbagai platform media sosial yang ada. Dari praktik tersebut, peserta dapat menerapkan secara langsung proses produksi konten kreatif mulai dari tahap perencanaan, produksi, hingga evaluasi.
