Pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diperoleh seseorang disekolah secara tatur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Salah satu tingkat pendidikan sekolah adalah Sekolah Dasar. Untuk membangun karakter suatu bangsa diperoleh dari pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya diperoleh dari sekolah saja, tetapi dari lingkungan sekitar masyarakat juga. Lingkungan masyarakat dapat membantu seorang untuk meningkat dan menumbuh kembangkan kemampuan bakat atau minat yang ada dalam dirinya sendiri untuk membangun karakter yang bermutu dan berkualitas. Â
           Pada umumnya peserta didik di pendidikan sekolah dasar mulai mengembangkan diri, harga diri, kepercayaan diri yang menjadi bekal bagi mereka untuk lebih mengembangkan potensi yang dimiliki. eserta didik yang mengembangkan konsep diri dan emosi yang positif, biasanya akan cenderung bertindak positif, begitu pula sebaliknya. Oleh karenanya, masa sekolah dasar menjadi penting sebagai penunjang pada masa perkembangan selanjutnya. Pendidikan di sekolah dasar merupakan momen penting untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dan mengembangkan kompetensi serta bakat minat peserta didik. Pada masa ini, mereka berkembang dengan sangat aktif dan memiliki kebutuhan, karakteristik serta tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi.
           Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh para ahli kepada seorang individu atau kelompok dengan tujuan agar setiap individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya. Bimbingan diberikan untuk mengatasi berbagai persoalan atau kesulitan yang dihadapi oleh individu. Konseling adalah hubungan antara dua orang atau konselor dengan klien, yang bertujuan untuk memberi bantuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh klien. Menurut ASCA (American School Conselor Association) konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya mengatasi masalah -- masalahnya.
           Tujuan dari bimbingan dan konseling bagi peserta didik di sekolah dasar yaitu Membangun siswa atau setiap individu mengembangkan diri secara optimal, Mengatasi kesulitan siswa yang dihadapi dalam bidang studi, Serta dapat membantu menyesuaikan diri beradaptasi dengan tuntutan positif dari lingkungannya, mengatasi kesulitan dalam menidentifikasi dan memecahkan yang di alami peserta didik, mengatasi kesulitan peserta didik dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan. Dalam Pendidikan bimbingan dan konseling bertujuan memberikan panduan penting terhadap harapan yang ingin di capai dan di hasilkan. Melalui tujuan pula, dapat di ukur sejauh mana keberhasilan sebuah program yang telah di laksanakan, apakah telah sesuai dengan kaedah yang berlaku atau masih belum seutuhnya dapat tercapai.
           Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman yang dialami membuat Permasalahan yang dihadapi peserta didik sangatlah beragam apalagi ditingkat sekolah dasar. Oleh karena itu, sekolah membuat dan memberi layanan bimbingan konseling kepada peserta didik agar membantu dalam mengembangkan bakat dan potensi yang ada dalam diri peserta didik, membantu membentuk karakter peserta didik yang bermutu serta berkualitas dan membantu peserta didik dalam menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapinya.
           Layanan bimbingan dan konseling harus memahami karakteristik layanan mereka pada anak-anak di jenjang sekolah dasar sebagai berikut:
- Bimbingan dan konseling di sekolah dasar lebih menekankan pentingnya peranan guru dalam fungsi bimbingan. Melalui sistem guru kelas, guru lebih memiliki banyak waktu untuk mengenal peserta didik lebih mendalam sehingga memiliki peluang menjalin hubungan yang lebih efektif.
- Fokus bimbingan dan konseling di sekolah dasar menekankan pada pengembangan pemahaman diri, pemecahan masalah, dan kemampuan berhubungan secara efektif dengan orang lain.
- Bimbingan dan konseling di sekolah dasar lebih banyak melibatkan orang tua dalam kehidupan anak selama di sekolah dasar.
- Bimbingan dan konseling di sekolah dasar hendaknya memahami kehidupan peserta didik secara unik.
- Program bimbingan dan konseling di sekolah dasar hendaknya peduli terhadap kehidupan dasar peserta didik, seperti kebutuhan dalam penerimaan dan pemahaman diri serta memahami keunggulan dan kelemahan dirinya.
        Layanan BK di SD perlu dilakukan untuk membantu peserta didik mencapai tugas perkembangan yang optimal. Layanan BK ini menjadi penting karena merupakan salah satu penunjang program-program sekolah, sesuai dengan arah sistem kurikulum satuan pendidikan yang diselenggarakan.
        Guru bimbingan dan konseling atau konselor dan guru kelas/mata pelajaran memiliki peran penting untuk memberikan rangsangan yang tepat sehingga sel-sel otak berkembang dan berfungsi secara optimal untuk mendukung kematangan semua aspek perkembangan. Perkembangan yang optimal pada usia di Sekolah Dasar menjadi fondasi yang kuat bagi perkembangan pada tahap-tahap berikutnya. Pengalaman belajar awal yang menyenangkan dan bermakna bagi anak mendorong anak untuk memahami fungsi belajar bagi dirinya dan memotivasi untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
        Apabila di sekolah dasar tidak/belum memiliki guru bimbingan dan konseling maka layanan bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru kelas. Pelayanan diberikan oleh guru dengan memadukan materi-materi bimbingan dan konseling dengan materi ajar melalui pembelajaran tematik. Hal ini tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya bahwa untuk guru kelas, di samping wajib melaksanakan proses pembelajaran, juga wajib melaksanakan program bimbingan dan konseling terhadap peserta didik di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
        Dengan keberadaan guru bimbingan konseling yang terlatih dan terampil akan menjadi kunci dalam memberikan bantuan yang berkualitas kepaqda peserta didik di sekolah dasar. Dengan bantuan bimbingan dan konseling peserta didik dapat menjadi pribadi yang mandiri dan berkembang kearah yang lebih baik. Namun pada umumnya sekolah dasar sering kali tidak memiliki guru bimbingan dan konseling yang khusus. Sebagai gantinya guru kelas harus mengemban peran ganda sebagai guru bimbingan dan konseling. Hal ini sering mengakibatkan ketidakmaksimalan dalam memberikan bimbingan dan layanan kepada peserta didik. Oleh karena itu, keberadaan guru bimbingan dan konseling yang memiliki kompetensi khusus dalam bidang tersebut sangat diperlukan di sekolah dasar. Selain itu keterlibatan orang tua juga sangat penting untuk bersinergi dalam mendampingi dan mengembangkan peserta didik. Dengan demikian dapat tercipta lingkungan yang mendukung dan memberikan dukungan yang komprehensif bagi peserta didik dalam menghadapi tugas-tugas perkembangannya.
        Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dasar tak lepas dari lima indikator terjadinya transformasi satuan Pendidikan. Indikator pertama adalah mendorong agar satuan pendidikan berpihak kepada tumbuh kembang murid. Kedua, satuan Pendidikan menjalin kemitraan dengan orang tua /wali. Ketiga, menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, menyenangkan dan inklusif (menerima berbagai bentuk keberagaman), keempat, satuan pendidikan mengembangkan budaya refleksi berbasis data. Terakhir, peningkatan hasil belajar murid, terutama kompetensi fondasi seperti literasi, numerasi, dan karakter,"