Mohon tunggu...
Alifa Zahra
Alifa Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Psikologi UPI.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meronce: Cara Menarik & Menyenangkan untuk Meningkatkan Konsentrasi Anak Usia Dini

29 Desember 2023   15:17 Diperbarui: 29 Desember 2023   15:34 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam mempersiapkan anak memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar, orang tua perlu membekali dengan kemampuan-kemampuan yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar anak. Salah satunya ialah konsentrasi yang dianggap penting agar anak mampu memusatkan perhatian pada materi yang dijelaskan oleh guru. Selain itu, konsentrasi juga diperlukan agar anak mampu mengoptimalkan kreativitas dan kemampuan kognitifnya sehingga mampu mendapatkan hasil belajar yang baik.

Konsentrasi adalah kondisi dimana pikiran diaktifkan oleh sensasi pada tubuh. Untuk memperoleh sensasi yang membuat pikiran kita aktif diperlukan keadaan yang tidak tegang dan lingkungan yang menyenangkan, karena jika tubuh berada dalam keadaan tegang, individu akan sulit untuk menggunakan otaknya secara optimal karena pikiran menjadi kosong (Denisson, 2008).

Diketahui dalam suatu penelitian mengenai konsentrasi belajar anak usia dini di PAUD Melati III Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang, ditemukan bahwa konsentrasi belajar anak masih berada pada kategori rendah. Melalui hasil pengamatan terhadap 16 orang anak, hanya 4 orang anak (25%) yang fokus ketika menerima materi, 3 orang yang tergolong cukup fokus (18,75%), serta 9 (56,25%) orang anak yang kurang fokus ketika menerima materi. Rendahnya konsentrasi anak dapat terlihat melalui perilaku anak yang masih banyak bercanda dan sebagian besar anak yang tidak dapat menjawab pertanyaan guru (Cecep et al., 2022). Tentunya hasil penelitian tersebut tidak dapat disamaratakan kepada semua anak di daerah dan kota lain. Meski begitu, anak dengan konsentrasi rendah bukanlah akhir dari segalanya dan masih dapat ditingkatkan dengan berbagai cara untuk melatih konsentrasi belajar anak.

img-1041-658e7b7b12d50f53b9471c42.jpg
img-1041-658e7b7b12d50f53b9471c42.jpg
Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk melatih konsentrasi belajar pada anak di sekolah. Dimulai dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif serta memastikan anak siap untuk menerima pembelajaran. Lebih lanjut, guru perlu menghilangkan hal yang dapat mendistraksi seperti mainan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran, atau gadget yang dapat mengganggu konsentrasi anak. Selain itu, metode pembelajaran di sekolah juga perlu diubah agar menjadi menyenangkan dengan permainan, kesenian, olahraga, dan sebagainya.

Kegiatan meronce dapat menjadi salah satu metode yang dipilih untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sekaligus menyenangkan. Selain itu, meronce juga mampu melatih kemampuan lain pada anak, seperti kemampuan motorik halus dan mengembangkan kegiatan kognitif anak.

Dari banyaknya cara untuk meningkatkan konsentrasi pada anak, kelompok kami yang beranggotakan lima orang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia  (UPI) memilih kegiatan meronce dengan manik-manik dan sedotan. Peningkatan konsentrasi dapat dilakukan dengan kegiatan pelatihan kerajinan manik manik. Kerajinan manik-manik ini melatih motorik halus. Motorik halus adalah gerakan yang hanya menggunakan otot-otot tertentu saja dan dilakukan oleh otot otot kecil yang membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik. Beberapa kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus anak misalnya menulis, menggambar, meronce, menganyam dan lain sebagainya (Samsudin, 2005). Kegiatan meronce dengan manik -- manik membutuhkan koordinasi mata dan tangan serta kecermatan, kefokusan, ketelitian juga konsentrasi. Melalui kegiatan meronce dengan manik -- manik maka jari anak akan menjadi terampil saat harus memasukkan butir -- butir ronce ke dalam tali. Sehingga dapat membuat gerakkan tangan menjadi luwes mengikuti alur yang berkelok -- kelok. (Diana et al., 2019).

Dalam upaya meningkatkan konsentrasi pada anak, kelompok kami melakukan intervensi dengan melaksanakan kegiatan meronce yang terbagi kedalam beberapa pertemuan. Kegiatan dilaksanakan di TK Al-Marhamah Kiducation selama 4 hari yaitu tanggal 20 November 2023, 28 November 2023, 4 Desember 2023 dan 5 Desember 2023. Kegiatan meronce dilakukan dengan menerapkan tema ke dalam setiap pertemuan  berdasarkan tahapan  kemampuan anak. Sebelum melakukan kegiatan meronce, kelompok kami melakukan pre-test di kelas sebelumnya dalam bentuk observasi untuk melihat konsentrasi anak berdasarkan perilaku yang muncul sebelum intervensi diberikan. Setelah kegiatan meronce selesai, kelompok kami melakukan post-test untuk meninjau kembali perilaku setelah tindakan diberikan.

img-1040-658e7b85de948f165c51a012.jpg
img-1040-658e7b85de948f165c51a012.jpg
Daftar Pustaka:
Cecep, C., Waskita, D. T., & Sabilah, N. (2022). Upaya Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak Usia Dini Melalui Metode Demonstrasi. Jurnal Tahsinia, 3(1), 63-70.

Denisson, P. E. (2008). Brayn Gym and Me. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Diana, D. et al. (2019) ‘Pelatihan manik khas dayak dalam meningkatkan konsentrasi’, PLAKAT (Pelayanan Kepada Masyarakat), 1(1), p. 17. Available at: https://doi.org/10.30872/plakat.v1i1.2691.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun