Angkat jempol buat Pak Marty..
Pak Menlu yg (kali ini) tercerdas untuk Soal Wikileaks.
Untuk kali ini acungan jempol tertinggi buat sikap pejabat terkait pemberitaan yg bersumber Wikileaks adalah untuk Pak Menlu kita, atas pernyataannya di : http://internasional.kompas.com/read/2011/03/12/02094998/Cukupkah.Permintaan.Maaf.Kedubes.AS
Dapat Anda bandingkan dengan komentar para pejabat lain di http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/1206/1/indonesia.di.wikileaks. Kebanyakan menyalahkan Wikileaks, atau meragukan Wikileaks.
Padahal kalau kita baca ttg Wikileaks, misal di: http://en.wikipedia.org/wiki/WikiLeaks, Wikileaks "hanyalah" pembocor kawat-kawat dari para Diplomat AS.
Benar kata Pak Menlu. Mestinya memang begini:
Pertama, Kedubes AS-lah yang harus memfilter kawat-kawat para Diplomatnya. Info kacangan (level gosip warkop) mestinya dibahas dulu internal Kedubes, baru yg valid yg dikawatkan.
Kedua, Kedubes AS harus meminta maaf kepada pihak yang dirugikan apabila ada kawat-kawat yang merugikan pihak lain, dan memenuhi tuntutan pihak yang dirugikan.
Ketiga, media publik yang ingin merelease kabar bersumber ke Wikileaks, semestinya secara profesional memuat berita yang cover both sides.
Keempat, ini pendapat saya, mestinya Kedubes AS diseluruh muka bumi ini disadap dan tingkah "spionase"-nya dibongkar semua, atau jgn dikasih ijin buka saluran komunikasi sama sekali, biar mereka berkomunikasi pake "ASAP". Toh penduduk asli Amerika (orang Indian) berkomunikasinya pake asap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI