Seorang guru harus selalu siap memotivasi dirinya sendiri. Motivasi dan semangat belajar yang dimiliki guru harus dapat dirasakan dan ditangkap oleh peserta didiknya. Kemudian, peserta didik akan tergerak dengan sendirinya oleh rasa senang dan cinta terhadap belajar dan gurunya.
Memotivasi diri untuk selalu bersemangat dan fokus dalam kondisi apapun, membutuhkan perhatian khusus. Beberapa isu pendidikan bisa saja mengganggu seorang guru dalam mendidik anak. Berita tentang guru yang dipidanakan, tuntutan yang begitu tinggi, hingga peliknya persoalan kurikulum bisa sangat menyita perhatian guru. Namun bagi guru, pendidikan di kelas dan mendidik anak tidak boleh terganggu oleh itu semua.
Belum lagi, persoalan pribadi seorang guru. Tantangan ekonomi keluarga, figur di masyarakat, hingga persoalan kerja sampingan. Sekali lagi, seorang guru akan tetap selalu menjaga ketegaran dan keceriaan di hadapan peserta didiknya.
Setiap anak harus memperoleh haknya untuk mendapatkan ilmu.
Akhir tahun pembelajaran merupakan saat yang tepat untuk mengevaluasi. Secara psikis, seorang guru memang harus berlibur dan mengistirahatkan dirinya. Dalam istilah Stephen Covey, kita butuh meluangkan waktu untuk “mengasah gergaji” sebelum melanjutkan menebang pohon berikutnya.
Beristirahat dan “mengasah gergaji” sangat dibutuhkan untuk memelihara dan meningkatkan aset terbesar yang kita miliki, yakni diri kita sendiri. Agar guru tetap memiliki cinta yang kuat terhadap peserta didiknya. (baca: 2 “CINTA” Yang Akan Menghebatkan Guru)
Untuk itu, inilah empat hal yang dapat memotivasi guru jika dilakukan oleh para pemangku atau pimpinan lembaga pendidikan.
1. Mendengarkan apa yang diinginkan guru
Seringkali apa yang kurang dari guru bukanlah target-target pendidikan, administrasi ataupun persoalan kurikulum. Justru, kebijakan-kebijakan yang menyangkut gurulah yang masih butuh dilengkapi lagi.
Guru adalah pribadi yang terus belajar untuk menghadapi dan mendidik pribadi pembelajar juga. Oleh karena itu, mendengarkan keinginan guru merupakan bagian dari melengkapi proses belajar itu sendiri. Guru akan merasa dihargai, sebagaimana para guru menghargai pendapat setiap muridnya.
Berilah kesempatan guru memandang dirinya sendiri. Melihat dari jauh kelas dan pembelajaran yang telah mereka persembahkan. Dan kemudian mengajaknya berbicara dan mendengarkan apa yang sesungguhnya mereka harapkan.