Mohon tunggu...
Alifatus Bilbina
Alifatus Bilbina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa semester 2 jurusan D-3 Keperwatan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Eksistensi Bahasa Daerah di Wilayah Perantauan, Tantangan dan Upaya Pelestarian

19 Juni 2024   18:45 Diperbarui: 19 Juni 2024   19:08 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling utama. Bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi utama yang memungkinkan manusia berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam situasi resmi maupun tidak resmi. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan bahasa. 

Terdapat lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara Bahasa daerah merupakan suatu bahasa yang digunakan oleh suatu komunitas atau masyarakat di wilayah tertentu, yang mencerminkan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat setempat. 

Bahasa daerah memiliki keunikan dan ciri khas sendiri, seperti kosakata, tata bahasa, aksen, dan ungkapan yang digunakan, serta istilah khusus yang berkaitan dengan budaya, alam, atau tradisi tertentu yang unik bagi daerah tersebut

Namun, dengan meningkatnya mobilitas penduduk dan fenomena urbanisasi, banyak masyarakat yang meninggalkan kampung halaman untuk merantau ke kota-kota besar atau bahkan ke luar negeri. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana eksistensi bahasa daerah dapat dipertahankan di wilayah perantauan.

Eksistensi bahasa daerah di wilayah perantauan menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan adalah persaingan dengan bahasa mayoritas, seperti bahasa Indonesia, yang dominan dan supraetnis. Ketidak berdayaan minoritas imigran mempertahankan bahasa daerahnya dalam persaingan dengan bahasa mayoritas dapat mengikuti pola yang sama, yaitu terjadi kontak antara guyub minoritas sebagai penutur bahasa pertama dan guyub mayoritas sebagai penutur bahasa lalu terjadi persaingan.

Saat ini mempertahankan bahasa daerah menjadi usaha penting untuk menjaga identitas dan warisan budaya suatu komunitas. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan bahasa daerah:


Pendidikan: Integrasikan pengajaran bahasa daerah dalam kurikulum pendidikan formal, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini memungkinkan generasi muda untuk memahami dan menghargai bahasa daerah.

Dokumentasi dan Penelitian: Dokumentasi dan selamatkan bahasa daerah dengan penelitian dan pengumpulan data. Bekerjasama dengan peneliti, ahli bahasa, dan komunitas lokal untuk mencatat kosakata, tata bahasa, dongeng, dan tradisi lisan lainnya.

Kegiatan Budaya: Selenggarakan kegiatan budaya yang mendorong penggunaan dan pemahaman bahasa daerah. Contohnya adalah pertunjukan seni, festival budaya, pentas teater, atau kegiatan lain yang menggabungkan bahasa daerah dalam acara-acara tersebut.

Media dan Teknologi: Gunakan media dan teknologi modern untuk mempromosikan bahasa daerah. Buat aplikasi, situs web, atau platform media sosial yang didedikasikan untuk bahasa daerah.

Membiasakan Diri: Membiasakan diri menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini memungkinkan generasi muda untuk tetap menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun