"Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu"
Ki Hajar Dewantara
Bagi kita yang memiliki seorang adik seringkali melihat adik kita melakukan penolakan ketika di ajak melakukan sesuatu. Seringkali dia berkata “Tidak” . Mungkin banyak juga anak-anak kecil seusianya yang mengalami hal tersebut.
Terkadang saya melihat tanggapan orang tua ketika megalami hal ini yang tidak pas. Sebagian orang tua mungkin memaklumi hal ini, tetapi jika hal ini kita diamkan kita maklumi terus menerus maka akan semakin kacau. Banyak juga para orang tua yang beranggapan bahwa si anak mulai nakal, mulai membangkang.
Penolakan pada anak itu terjadi karena si anak menganggap apa yang dilakukan ini salah. Atau biasa disebut counterwill, yang dalam istilah psikologi berarti penolakan naluriah terhadap segala paksaan. Menurut psikologi, antara anak dan orang tua terdapat hubungan emosial khusus.
John Bowlby seorang psikolog dan psikoanalis Inggris menyatakan dalam teori kelekatan (attachment teory) bahwa hubungan kelekatan di awal kehidupan anak itu sangat penting untuk semua hubungan social dimasa depan anak.
Sehingga apabila terjadi gangguan kelekatan pada masa itu orang tua memiliki tanggung jawab atau konsekuensi yang sangat berat. Ketika anak sangat lekat dengan orang tua, dia akan mengikuti bimbingan dari orang tuanya. Namun sebaliknya jika orang tua tidak lekat dengan anak maka mereka akan melawan.
Ketika anak-anak sedang asyik dengan mainannya, mereka mungkin hanya kurang mendengarkan apa yang orang tua perintahkan kemudian tidak melakukannya. Hal ini bukan berarti mereka membangkang atau tidak nurut kepada orang tua, mereka sedang tidak lekat dengan orang tua. Jangan sampai para orang tua kesal lalu memanggilnya dengan suara yang keras atau membentaknya, para orang tua harus memperbaiki kelekatan antara anak dan orang tua terlebih dahulu.
Pada dasarnya attachment ini akan mengantarkan anak untuk mengikuti atau nurut kepada orang tua. Ambillah perhatian anak untuk orang tua. Perintah ataupun keinginan pada anak akan dilakukan oleh anak jika mereka mendengarkan, bukan jika orang tua memaksa anak mendengarkannya.