JEPARA, kompas.com- Pada hari Jumat tanggal 26 Mei 2023 Unisnu Jepara menyelenggarakan pelatihan jurnalistik. Kegiatan ini diikuti 100 peserta dari kalangan umum dan 150 peserta dari mahasiswa sendiri.Â
Sartono selaku ketua panitia menyatakan bahwa pelatihan tersebut bertujuan untuk mengenal, mengetahui, dan mendalami seluk beluk jurnalistik. Baik itu mengenai terbiatkan media massa, media online, trik dan tips menulis di media massa, redaksi, layout, dan teknik wawancara.
"Ya, jadi melalui pelatihan jurnalistik kampus ini kita ingin mengajak mahasiswa turut memberikan informasi yang positif kepada masyarakat lewat pemberitaan yang sesuai etika jurnalistik," ujarnya. Dia menambahkan pentingnya pengetahuan tentang jurnalistik, karena saat ini media massa menjadi motor utama dalam memaparkan fakta dan kebenaran, disisi lain jurnalistik juga dimanfaatkan untuk mempengaruhi masyarakat, menguatkan opini, bahkan bisa menjadi alat utama untuk meraih kekuasaan.
Sementara itu, Khoirul Muslimin menyampaikan tentang apa itu jurnalistik, jenis-jenis berita, jenis-jenis lead, dan juga teknik menulis berita."Teknik-teknik menulis berita dan opini, mbuat headline yang menarik sehingga dimuat di media massa," ucapnya.
Dia menambahkan berbagai tips mengirim tulisan berdasarkan tipe media massa, baik itu mengenai kontent, tema maupun sasaran pembacanya. "Peluang mendapatkan pekerjaan dan profit dari media massa, baik itu sebagai kontributor, reporter, ataupun wartawan," imbuhnya.
"Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan masing-masing program studi dan mahasiswa dari perguruan tinggi disekitar Jepara, diantaranya IAIN Kudus, UMK Kudus, Staimafa, Umki, Politeknik Balaikambang, Universitas Al-Khidmah Mayong," ujarnya. Khoirul Muslimin juga menambahkan bahwa dalam menulis berita harus memahami kriteria nilai berita, struktur berita, dan memahami rumus 5W+1H dan Piramida terbalik. Dia juga merasa senang sekali dapat hadir disana, bisa berbagi ilmu, dan berbagi pengalaman dengan para mahasiswa.
"Pelatihan jurnalistik ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa, karena dengan menguasai teknik penulisan berita, dan teknik reportase, mahasiswa bisa memberikan informasi yang valid kepada masyarakat, sehingga masyarakat terhindar dari berita hoax," ucap Anam salah satu peserta.
Dia menambahkan bahwa dia sangat senang, dan banyak ilmu, karena kebetulan di prodinya tidak ada mata kuliah jurnalistik, ini pengalamannya pertama kali mengikuti pelatihan jurnalistik. Dia juga berharap pelatihan ini bisa diagendakan secara kontinu, sehingga para mahasiswa memiliki kompetensi menulis berita.(Alif)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H