PB
JAKARTA - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, disampingi Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf bertempat di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (14/01).
Menteri HAM Natalius Pigai menyampaikan pertemuan tersebut di antaranya membahas kolaborasi dalam penguatan kesadaran Hak Asasi Manusia (HAM) di berbagai aspek seperti di lingkungan pendidikan naungan NU, ujarnya.Â
Pigai mengatakan kerja sama tersebut juga dilakukan atas kepercayaannya pada kiprah PBNU memahami isu HAM selama ini. PBNU telah memahami prinsip dan standar HAM internasional.
"Menurut saya, saya tidak ragu karena mereka punya dasar agama yang nilainya memuliakan manusia, memuliakan alam semesta, memuliakan Tuhan, karena itu saya tidak meragukan, dan mereka memahami prinsip dan standar HAM internasional," terang Pigai.
Kepercayaan Pigai pada PBNU makin diperkuat karena PBNU memiliki nilai spiritual yang menghormati HAM. Pigai mengatakan PBNU memiliki nilai menghormati HAM, punya standar dan cara HAM serta paham deklarasi HAM.
"Kalau kami sangat percaya dengan NU, karena dia dipayungi tiga, yang pertama adalah nilai-nilai spiritualitas yang ada, yang tentu menghormati human rights. Yang kedua PBNU punya standar dan cara pandang human rights, berpedoman pada prinsip dasar yang sudah ada. Ketiga, PBNU sangat paham berbagai deklarasi human rights internasional," jelasnya.
Menurutnya, Kementerian HAM dan PBNU berpeluang membangun pusat studi HAM di universitas-universitas milik Nahdlatul Ulama (NU).
"Tapi saya tidak janji. Kemungkinan kita akan gagas salah satu program untuk mendirikan pusat studi HAM di universitas di bawah naungan NU," kata Pigai.
Akan tetapi, Pigai belum menjelaskan secara terperinci soal pembangunan pusat studi HAM tersebut. Dia mengaku akan terlebih dahulu mengkaji rencana tersebut.