Mohon tunggu...
Alif Arfaryano
Alif Arfaryano Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2015. Pecinta Klub Sepakbola asal London, Chelsea FC. Dalam perjalanan untuk menjadi manusia yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mari Kita Pakai Batik

2 Oktober 2015   19:02 Diperbarui: 2 Oktober 2015   19:02 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan. Pada tulisan kali ini,akn dibahas salah satu kebudayaan indonesia, yaitu batik.

Batik berasal dari dua gabungan kata bahasa jawa, yaitu “amba” yang bermakna menulis dan “titik” yang berarti titik. Batik sendiri sendiri adalah kain bergambar yang pembuatannya dengan menuliskan kain tersebut dengan “malam” lalu pengolahannya diproses dengan cara tertentu sehingga memiliki suatu kekhasan tersendiri. Batik juga memiliki berbagai macam jenis, sebut saja batik tulis dan batik cap. Batik juga memiliki motif yang beragam,seperti parang, sidomukti, dan masih banyak lagi. Di Indonesia banyak kota - kota yang memiliki pusat sentra batik. Seperti Solo, Pekalongan, Yogyakarta, dll.

Batik sudah disahkan oleh UNESCO ( United National Educational, Scientific, and Cultural) sebagai salah satu warisan budaya dari Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009 silam. Hal ini ditegaskan pula dengan adanya Keputusan Presiden Republik Indonesia No 33 tahun 2009. Keputusannya ditulis bahwa pada setiap tanggal 2 Oktober akan diperingati sebagai Hari Batik Nasional. 

Kita sebagai Warga Negara Indonesia yang baik sepatutnya bangga akan pengakuan dari UNESCO terhadap batik. Namun, kita bukan hanya harus bangga tetapi juga harus ikut berpartisipasi dalam menjaga batik dan juga kebudayaan lain agar tidak punah ataupun diculik atau diklaim sebagai kebudayaan dari negara lain. Masyarakat kita baru mencintai kebudayaan nya sendiri setelah kebudayaan nya diklaim sebagai kebudayaan negara lain. Contoh nya batik. Sebelum pemerintah mendaftarkan batik sebagai salah satu warisan budaya dari Indonesia, batik sempat diklaim oleh salah satu negara tetangga sebagai salah satu kebudayaan nya. Mulai saat itu baru kita perlahan mulai mencintai batik. Namun, apakah kita harus mencintai kebudayaan kita setelah ada niat dari negara tetangga untuk mengklaim kebudayaan kita? Tentu saja tidak. Kita harus menumbuhkan kecintaan kita terhadap budaya negeri sendiri sejak kecil. 

Kembali ke Batik, batik sendiri memiliki banyak fungsi bagi kita selain sebagai bahan pakaian. Pertama, fungsi ekonomi. Ya, seperti kita ketahui,batik kini sudah menjadi suatu barang yang diperjual belikan. Jika anda pernah mengunjungi kota Yogyakarta, Solo pasti batik merupakan salah satu barang yang banyak dijual di pusat oleh oleh, Pasar Beringharjo di Yogyakarta dan Pasar Klewer di Solo. Fungsi kedua adalah fungsi edukasi, bagi saya kenapa batik memiliki fungsi edukasi karena saat ini banyak tempat tempat yang membuka kelas membatik. Hal ini tentu saja menjadi salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan batik itu sendiri. 

Kini batik sudah Go International. Mantan presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela merupakan salah satu penggemar batik. Selain itu kini banyak desainer muda Indonesia mulai memasukkan batik di dalam karyanya. Tentu ini menjadi sebuah kebanggaan kita sebagai Warga Indonesia, karena warisan budaya kita sudah diakui kualitasnya oleh banyak tokoh dunia, salah satunya Nelson Mandela. Hal ini jangan sampai membuat kita terlena, karena kebudayaan kita bukan hanya Batik. Masih banyak kebudayaan yang masih harus kita jaga dan kita lestarikan. Mari kita jaga kebudayaan kita, mari kita cintai kebudayaan kita, tumbuhkan rasa cinta budaya milik sendiri sedini mungkin. Jangan tunggu kebudayaan kita di klaim oleh negara lain baru kita cinta. Karena kebudayaan adalah identitas dan jati diri kita. Sungguh lucu jika kita tidak bisa menjaga dan mencintai identitas dan jati diri negara kita sendiri. Ayo cintai budaya Indonesia

Sumber : id.m.wikipedia.org/wiki/batik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun