Mohon tunggu...
Alifa Putri Mauliya Azzahra
Alifa Putri Mauliya Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menonton drama dan membaca novel jika ada waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rumput GBK: Dilema Antara Konser dan Pertandingan Sepak bola

3 November 2024   22:48 Diperbarui: 3 November 2024   23:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stadion Gelora Bung Karno (GBK) adalah tempat bersejarah yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. SUGBK ini merupakan salah satu ikon olahraga Indonesia, yang tidak hanya berfungsi sebagai venue pertandingan sepak bola tetapi juga sebagai venue mega konser berbagai penyanyi hebat dari seluruh dunia. 

Namun, dilema muncul ketika penggemar sepak bola mempertanyakan, apakah penggunaan stadion untuk konser mengorbankan kualitas rumput yang krusial bagi pertandingan sepak bola khususnya pertandingan Timnas Indonesia. 

Kualitas rumput di SUGBK sedang menjadi perhatian utama, terutama menjelang musim kompetisi sepak bola. Penggunaan stadion untuk konser sering meninggalkan jejak yang merusak permukaan lapangan. Alat berat, kerumunan penonton, dan peralatan panggung dapat merusak struktur rumput. Struktur rumput yang tidak rata dapat meningkatkan risiko cedera bagi para pemain. Ini menjadi tantangan bagi tim yang mengandalkan kualitas lapangan untuk mendapatkan performa terbaik mereka.

Direktur Umum Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Hadi Sulitya mengatakan, kondisi stadion utama GBK secara umum masih baik meski usai menggelar konser musik jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Di sisi lain, konser berskala besar mempunyai dampak ekonomi yang besar. Pendapatan dari penjualan tiket, pajak, dan promosi pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian lokal. Selain itu, konser-konser tersebut sering kali menghadirkan artis internasional yang dapat meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi hiburan. 

Penyelenggaraan konser musik melibatkan berbagai aspek, seperti promotor, penyewaan peralatan audio dan pencahayaan, layanan keamanan, pemasaran, serta bahkan pawang hujan. Situasi ini memperluas kesempatan kerja diberbagai bidang pekerjaan terkait dan menciptakan lapangan kerja baru sehingga menurunkan tingkat pengangguran. 

Salah satu cara untuk menjaga kualitas rumput adalah dengan mengadakan konser pada waktu-waktu tertentu yang tidak terkait dengan pertandingan penting. Selain itu, pengelola stadion perlu menerapkan metode pemeliharaan rumput yang lebih baik dan kreatif. Berinvestasi pada peralatan perawatan lapangan yang modern dapat membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan rumput yang berlebihan.

Dilema antara konser dan pertandingan sepak bola di SUGBK mencerminkan tantangan umum bagi banyak venue olahraga di seluruh dunia. Meski keuntungan ekonomi dari konser tidak dapat diabaikan, pendekatan yang seimbang dan kreatif diperlukan agar hiburan dan olahraga dapat saling mendukung. Penting untuk menjaga kualitas rumput GBK agar tetap siap untuk atlet-atlet terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun