Mohon tunggu...
alifan azhar
alifan azhar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Smartmen

I am The Best and The Beast, Content Creator for Marketing & Brand Awareness email alifandofla@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lebih Memilih Merek Mahal atau Merek Berkualitas?

15 November 2021   09:16 Diperbarui: 7 Januari 2022   13:45 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya yakin  sekarang banyak yang sepemikiran dengan saya, apalagi era sosial media yang serba bisa menunjukan eksistensi diri. Semakin kesini banyak yang antusias dengan sebuah merek tertentu. Bahkan tak jarang perdebatan terjadi ini sampai viral, seperti gosip mbak Cinta Laura dan tante Nikita Mirzani, yah kita yang ngikutin medsos pasti tahu lah yaa

Itu hanya contoh saja yang kelihatan ramai karena mereka sebagai publik figure, tetapi bagi kita yang kalangan rakyat biasa pasti pernah bahkan berfikir tentang mengapa mereka membeli merek mahal atau bahkan ingin juga menggunakan merek mahal, mari kita bahas

Sudah jelas bahwa tidak menjamin lebih mahal barang bermerek kulitasnya lebih baik dari yang lebih murah, karena merek itu sendiri punya nilai yang lebih tinggi dibanding dengan kualitasnya.

Alasan Membeli Merek Mahal
Konsumen brand mahal tidak bisa dipungkiri mereka membeli karena kebutuhan gengsi atau prestise. Di dalam Teori Kebutuhan Maslow sendiri ada tingkatan dimana orang membeli sesutau karena berdasar prestise, pengakuan atau gengsi.

Ada beberapa level urutan kebutuhan manusia berdasar teori Maslow dimana paling dasar adalah kebutuhan biologis, seperti sandang pangan papan, kemudian yaitu sosial, membeli sesuatu karena teman, keluarga, orang lain. Lalu tingkat atasnya adalah keamanan, disinilah biasanya kita sebagai konsumen akan memilih barang yang berkualitas

Alasan Memilih Barang Berkualitas
Bagi saya pribadi merasa memilih barang berkualitas lebih baik daripada membeli barang bermerek, karena tentu saja jauh lebih hemat biaya. Misalnya saya akan lebih memilih membeli tas selempang Fjallraven Kanken yang harganya 1 jutaan ketimbang tas Balenciaga yang harganya diatas 10 jutaan.

Memang ini sangat tergantung dari segi financial seseorang, bagi mereka yang uangnya sudah lebih dari cukup bahkan berlebihan maka akan memilih merek yang bisa menaikan prestise.

Tetapi jangan sampai kita yang masih pas-pasan memaksa diri membeli barang mahal hanya demi gengsi merek. Contoh saja membeli sepati Nike Air Jordan padahal ada merek Piero yang jauh lebih murah harganya dan juga berkualitas.

Bagaimana pendapat Anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun