Lebih baik kita cari untung daripada cari diskon, karena ketika khilaf melihat barang diskon bisa-bisa malah buntung membeli seuatu yang tidak bermanfaat.
Harbolnas (Hari Belanja Nasional) yang identik pada tanggal 12 Desember. Harbolnas sendiri hadir sejak tahun 2012 dan mulai booming pada tahun 2016 hingga sekarang.
Cari untung di Moment Harbolnas?
Siapa kira-kira yang beruntung pada saat diskon besar seperti Harbolnas, penjual atau pembeli. Saya kira semuanya ingin cari untung, namun coba kita lihat lagi bagaimana diskon yang ditawarkan di berbagai ecommerce pada tanggal 12 Desember tersebut.
Dari jaman dahulu bulan Desember sudah sangat identik dengan diskon penutupan akhir tahun atau cuci gudang, dimana para perusahaan ritel yang sudah mencapai target profitnya akan mendiskon barang-barang yang kurang laku dengan tujuan bisa habis dan tidak menyisakan stok lama.
Peritel Mendiskon Besar untuk Menghabiskan Stok Lama. Ini yang mungkin terjadi, mengapa akhir tahun identik dengan diskon apalagi dibarengi dengan perayaan Natal dan Tahun baru. Peritel sudah untung selama 11 bulan terakhir sehingga ketika menetapkan diskon sudah tidak ada masalah.
Pembeli yang Cari Untung. Jika kita sedikit cerdas bisa mencari-cari barang dengan harga diskon yang mungkin beberapa bulan kedepan bisa dijual lagi dengan harga normal. Namun cara ini butuh kemampuan memprediksi barang mana yang kira-kira akan selalu laku saat dijual.
Mendapatkan Barang Incaran dengan Harga Diskon. Inilah salah satu yang paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang yang sedang menunggu moment-moment diskon. Entah itu barang diincar untuk kebutuhan sendiri, atau untuk dijual kembali.
Tentu saja kita harus tahu berapa  kira-kira harga normal dan apakah kedepannya bisa kembali lagi ke harga normal setelah barangnya di diskon.
Barang-barang diskon dengan limited quantity seperti smartphone, jam tangan, peralatan rumah tangga tentu saja bisa menjadi incaran yang menguntungkan pada saat moment harbolnas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H