Mohon tunggu...
Alif Akmal
Alif Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Nahdlatul ulama NTB

Saya sangat senang olahraga badminton,mancing,dan pendaki

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Roti Gembong Mandalika, UMKM di Mataram yang Kini Punya 6 Gerai

22 Juni 2024   15:57 Diperbarui: 22 Juni 2024   15:58 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana para pemburu roti Gembong mandalika di salah satu gerai di kota mataram

Roti Gembong Mandalika merupakan salah satu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kota Mataram. Brand roti milik Siti Fatimah dan suaminya ini sudah punya 6 gerai yang tersebar di Kota Mataram hingga Kabupaten Lombok Utara. Saat ini, sudah ada 30 karyawan yang bekerja di gerai Roti Gembong Mandalika.

Siti Fatimah yang biasa disapa Pety ini menceritakan awal mula membuka bisnis roti tersebut. Dia mulai berjualan Roti Gembong Mandalika pada tahun 2020 lalu. Saat itu masih pandemik COVID-19. Pety merasakan jatuh bangun selama merintis bisnis tersebut.

"Saat baru dibuka itu masih agak sepi, omzetnya juga tidak banyak. Tidak pernah profit (untung, red). Tapi kita tetap bertahan dan terus berinovasi," kata Pety kepada saya (Alif Akmal), Jum'at (21/6/2024).

Sebelum membuka gerai Roti Gembong Mandalika, sebenarnya suami Pety sudah menjual aneka roti yang dijual ke toko-toko kelontong. Berbekal pengalaman itulah akhirnya Pety dan suaminya memutuskan untuk membuka gerai.

"Awalnya satu gerai, kemudian kita buka perlahan-lahan di beberapa tempat lagi. Jadi selama dua tahun, kita punya 6 tempat," ujarnya.

Lokasi gerai Roti Gembong Mandalika ada di Kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Utara. Gerai di Kota Mataram terletak di Jalan Wahidin Rembiga, Jalan Panjitilar Kekalik, pintu selatan Ruby Supermarket dan di RSUD Provinsi NTB. Sementara di Lombok Barat ada di Terong Tawah, Labuapi. Sedangkan di Lombok utara ada di Pemenang.

Saat baru membuka usaha roti itu, Pety tidak selalu untung. Omzetnya Rp800 ribu per hari. Omzet itu kemudian diputar lagi untuk membeli alat, bahan dan upah karyawan."Awal-awal itu memang cukup berat, karena omzet belum banyak. Kita punya beberapa karyawan juga yang harus digaji," ujarnya.Saat ini omzetnya sudah meningkat, karena penjualannya yang cukup lancar. Omzet per hari sebanyak Rp3,5 juta hingga Rp4 juta per gerai. Omzet untuk semua gerai hampir sama setiap harinya.Pety juga mengajak semua karyawannya untuk tetap berinovasi, sehingga roti yang dijual bisa lebih beragam. Saat ini sudah ada 12 varian rasa roti yang dapat dibeli oleh pelanggan."Kita juga menjual roti-roti satuan, harganya mulai dari Rp5 ribu," ujarnya.

Pety mempromosikan brand Roti Gembong Mandalika melalui media sosial dan menggunakan jasa influencer. Menurutnya, itu sangat efektif. Banyak pelanggan baru yang akhirnya tahu tentang Roti Gembong Mandalika setelah dipromosikan di media sosial. Nama akun Instagramnya adalah @rotigembongmandalika. Saat ini sudah ada 4.118 pengikut dengan 83 unggahan."Kita aktif promosi di media sosial. Selain pakai ads, kita juga pakai influencer sebagai brand ambassador. Omzet meningkat tajam setelah kita promosi di media sosial," ujarnya.Bagi pelanggan yang membeli Roti Gembong Mandalika bisa membayar secara tunai dan melalu transfer bank. Saat pandemik, penjualan lebih banyak secara daring. Saat ini, pembeli lebih banyak yang memesan secara langsung di gerai-gerai Roti Gembong Mandalika."Setelah kita promosi di media sosial itu jadi banyak yang tahu lokasi gerai kita. Jadi banyak yang beli secara langsung juga," ujarnya.Pety juga memberikan tips bagi pelaku UMKM pemula yang saat ini sedang merintis usaha. Dia berpesan agar tidak mudah menyerah dan terus melakukan inovasi."Setiap bisnis itu pasti ada masa gagal-gagalnya. Tapi jangan cepat menyerah. Terus coba, terus inovasi hingga menemukan konsep yang pas dalam bisnis yang sedang dijalankan," ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun