4. Pesisme yang sangat tinggi sekali
Pesimisme terhadap lapangan pekerjaan menjadi faktor penting yang mempengaruhi seseorang menjadi wanita pekerja seks komersial. Mereka merasa pesimis bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan latar belakang pendidikannya. Beberapa keputusan untuk memilih menjadi wanita pekerja seks komersial menandakan rendahnya pemahaman terhadap nilai-nilai agama sehingga subjek lebih memilih untuk menjadi wanita pekerjaan sebagai cara yang mudah dan cepat untuk mendapatkan penghasilan
5. Efek hancurnya rumah tangga
Kesadaran akan peran yang harus dijalankan dalam keluarga juga menimbulkan konflik peran dalam diri PSK. Istri harus setia pada suami, berada di rumah dan mengurus anak, berkewajiban melayani suami, dan tidak bekerja sehingga apabila sewaktu-waktu anak-anaknya membutuhkan ibunya, maka idealnya itu ibunya selalu ada di samping anak-anaknya.Â
Kesadaran mengenai kewajibannya sebagai seorang ibu dan istri menyebabkan munculnya perasaan bersalah pada dirinya karena selalu meninggalkan anak-anaknya untuk bekerja.Â
Sebagai seorang istri, seharusnya dapat mengurus suami, membersihkan rumah, melayani suami dan setia pada suami, namun dengan pekerjaannya sebagai wanita pekerja seks komersial yang harus melayani banyak tamu yang bukan suaminya menyebabkan mereka merasa bersalah karena telah mengkhianati suaminya (guilty feeling).
6. Faktor Biologis/Sexsual
Adanya kebutuhan biologis yang besar yaitu kebutuhan seks yang tinggi, tidak puas akan pemenuhan kebutuhan seks.Dengan ini mereka berpikir bahwa dengan menjadi atau menyewa seorang PSK dapat menjalankan nafsunya
7. Efek Sosial dan Budaya
Dapat mendukung timbulnya pelacuran yang mengakibatkan permasalahan pada tatanan budaya dan adat masyarakat.Kemungkinan hal ini diakibatkan arus globalisasi yang deras dan ketidakmampuan menyaring budaya barat
8. Kesenjangan sosial