Mohon tunggu...
Alif Akhtar Hasan
Alif Akhtar Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alif Akhtar Hasan-Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalinaga-20107030150
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Alif Akhtar Hasan-Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030150

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apakah TikTok Itu Aplikasi Perusak Moral?

26 Juni 2021   15:49 Diperbarui: 26 Juni 2021   16:43 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini kamu berulang tahun dan temanmu memberikan pisau serbaguna sebagai hadiah. Kamu pun mulai berpikir akan digunakan untuk apa pisau ini nantinya. Kita bisa menggunakannya untuk memotong berbagai sayur dan buah-buahan untuk dimakan, memotong tali yang susah dilepas, bahkan sebagai pengganti beberapa alat lainnya. Tunggu, pisau ini juga dapat digunakan sebagai alat kejahatan yang tidak perlu saya sebutkan.

Mengutip quote dari salah satu quorawati, Prima Aksara, "Menyalahkan aplikasi sebagai sumber pembodohan sama dengan menyalahkan pistol sebagai biang kerok aksi terorisme."

Jadi, pisau itu hanyalah "alat" yang akan digunakan untuk apa nantinya dan itu tergantung pemakainya, kita.

Seperti itulah TikTok, kita bisa menggunakannya untuk mencari hal-hal positif dan bermanfaat. Namun, kita juga bisa dengan mudahnya mendapat video pansos dan tidak bermanfaat.

Semuanya tergantung kita karena kita ini pengguna alatnya (TikTok). FYP atau beranda TikTok akan berisi apa yang biasa kita lihat, bahkan banyak orang mengatakan, "Jika kamu ingin melihat aslinya seseorang, lihatlah FYP TikTok-nya". Jika yang biasa kamu lihat adalah ilmu pengetahuan, life hack, tutorial mtk, dll. maka topik-topik itu yang akan muncul di berandamu. Namun begitu pula sebaliknya jika yang sering kamu lihat adalah cewe joget-joget dan orang-orang ngebet pansos.

Sedikit tips supaya berandamu tidak tercemar, jangan pernah like atau tonton habis video yang berseberangan dengan minatmu.

Semua media sosial juga sama, ada hal positif dan negatif, dan bisa bermanfaat dan berbahaya. Seperti Facebook dengan banyaknya komunitas hobi yang bermanfaat dan juga sebagai sarangnya berita hoax juga Twitter dengan berbagai thread bermanfaat, jokes receh yang dapat melepas penat sekaligus sosmed terjulid dan terlaris untuk mencari ... (you know lah).

Sebagai pengguna "alat" kita harus bisa menggunakannya dengan bijak dan meminimalisr hal-hal yang buruk. Oh iya, awasi juga adik atau anak ketika menonton Tiktok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun