Mahasiswa UPN Jatim Ajak Siswa SDN Ngagel Rejo 3 Surabaya Ciptakan Lingkungan Tanpa Bullying dengan Nilai Pancasila

Surabaya, 9 Desember 2024 - Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur menggelar penyuluhan anti-bullying di SDN Ngagel Rejo 3 Surabaya yang dihadiri oleh siswa - siswi kelas 4 dan beberapa guru di sekolah tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Pancasila yang diampu oleh Bu Anindo Saka Fitri, S.Kom., M.Kom. Tim penyuluhan terdiri dari 5 orang anggota yang dipimpin oleh Alimun Hakim, dengan anggota tim meliputi Alifah Zuhrah, Indra Maulana, Raveena Ayu, Steffany Clausia, dan Yuniar Rachmawati.  

Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan singkat mengenai jenis-jenis bullying, dampak negatifnya, dan langkah-langkah pencegahan yang perlu diketahui oleh siswa. Selain itu, untuk menjaga semangat peserta, diadakan kuis dan mini games yang disambut antusias oleh siswa-siswi SDN Ngagel Rejo 3 Surabaya. Sebagai bentuk apresiasi, hadiah diberikan kepada siswa yang berhasil menjawab dengan benar. 

Siswa - siswi SDN Ngagel Rejo 3 Surabaya menerima hadiah setelah berhasil menjawab dengan benar (Sumber:  Indra Maulana)

"Sebelumnya, sudah ada beberapa penyuluhan terkait bullying, namun kami berharap kegiatan ini dapat lebih menambah wawasan dan memperdalam pemahaman siswa tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying," ujar Bu Sri Winarni, S.Pd., Kepala Sekolah SDN Ngagel Rejo 3 Surabaya. 

Selain memenuhi kewajiban akademik, kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila, khususnya sila ke-2, ke-3, dan ke-5, yang sangat relevan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas bullying. Sila ke-2, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", mengajarkan siswa untuk saling menghargai dan berbuat adil, tanpa merendahkan orang lain. Sila ke-3, "Persatuan Indonesia", mendorong pentingnya persatuan dan kebersamaan. Sedangkan sila ke-5, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia", menekankan perlakuan yang adil dan setara bagi semua, tanpa ada yang dipinggirkan.

"Melalui kegiatan ini, kami harap para siswa tidak hanya menjadi pribadi yang cerdas, tetapi juga berakhlak mulia dan penuh empati," ujar Alimun Hakim.