REVIEW BUKU "PENCIPTAAN BUMI DALAM PERSPEKTIF AL QUR'AN DAN SAINS" KEMENTERIAN AGAMA RI 2012
Judul Buku       : Penciptaan Bumi Dalam Perspektif al Qur'an dan Sains (Tafsir 'Ilmy)
Pengarang        : Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur'an, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Penerbit          : Kemenag RI Â
Tahun Terbit      : 2012
Tempat Terbit    : Jakarta
Tebal Buku       : 138 halaman
Buku ini tidak diperjualbelikan. Kalimat yang diamati oleh pengulas sebelum mengulas buku ini. Ulasan buku ini ditulis sore hari sebelum mengajar suatu kelas. Buku ini menarik dikarenkan mencantumkan metode tafsir yang digunakan, menggunakan metode tafsir 'ilmy, tafsir kajian ayat-ayat kauniyah. Metode tafsir yang berbeda dengan tafsir tematik, jika tafsir tematik lebih fokus pada persoalan akidah, akhlak, ibadah dan sosial. Tafsir 'ilmy lebih mengacu pada kajian saintifik terhadap ayat-ayat kauniyah.
Buku ini merupakan hasil penelitian Kerjasama, kolaborasi antara lajnah pentashih al Quran dan juga lembaga ilmu pengetahuan (LIPI). Penelitian integrasi ilmu sains dan dalil quran tentang penciptaan alam semesta. Tema ini terbagi menjadi 3 jilid, Adapun yang akan diulas adalah jilid kedua. Pada buku ini, terbagi menjadi 6 bab, diantaranya membahas: Pendahuluan, Awal Penciptaan Bumi, Anatomi Bumi, Proses Geneologi dan Hidrologi, Bumi yang Dinamis, Laut dan Samudra.Â
Sistematika penulilsan buku ini ditulis dengan penulisan ayat al Quran terlebih dahulu disertakan dengan asbabun nuzul, munasabatul ayat, riwayat dalam penafsiran, lalu kemudian pemaparan riset saintifik dari tim ahli geologi, fisika, kimia, astronomi, biologi dan lainnya. Buku ini disusun semenjak tahun 2009, dan berhasil angkat cetak pada tahun 2012.
Jika anda tertarik dengan ilmu al Quran, terkhusus pada ayat-ayat kauniyah, buku ini menjadi salah satu referensi bacaan dan riset anda. Jangan anda simpulkan bahwa buku ini hanyalah cocoklogi, buku ini berdasarkan analisis, verifikasi data teruji dan sistematis. Sebagaimana salah satu penjelasan dari surah Asy Syura ayat 32 dalam bab "Bumi yang Dinamis", ayat tersebut menjelaskan sub-bab "Tektonik Lempeng". Ayat tersebut memaparkan bahwa kapal yang berlayar diibaratkan seperti gunung-gunung. Pernahkah anda mengira, bukankah gunung itu diam ditempat? Kenapa Allah mengumpamakan kapal buatan manusia itu sama dengan gunung-gunung yang ditinggikan, gunung dalam mata kepala terdiam di satu tempat. Apakah gunung-gunung itu bergerak seperti awan?