REVIEW BUKU "FILSAFAT & PRAKTIK PENDIDIKAN ISLAM SYED M. NAQUIB AL ATTAS"Â
Judul Buku       : Filsafat & Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al Attas
Pengarang        : Wan Mohd Nor Wan Daud
Penerbit          : Mizan
Tahun Terbit      : 2003
Tempat Terbit    : Bandung
Tebal Buku       : 552 halaman
Buku yang ditulis oleh Prof Wan Mohd Nor Wan Daud di tengah kesibukkannya mengajar, mengorganisasi perkuliahan, menyelesaikan urusan administratif di ISTAC (International Institute of Islamic Thought & Civilization). Mahakarya ini lahir setelah perenungan mendalam mengenai alasan, sebab dasar sebagian banyak institusi keagamaan, pendidikan, dan sosio-kultural umat Islam dalam kondisi dilematis, dimana ketiadaan adab (loss of adab), hilangnya disiplin pikiran, ilmu pengetahuan yang benar, dan amal saleh yang memunhkinkan muslim untuk berhubungan dengan materi, individu, dan benda, dengan catatan cara yang tepat dan benar.
Mahakarya setebal 500 halaman lebih ini memiliki 7 bab dengan beberapa sub-bab didalamnya. 7 bab tersebut, diantaranya: Pandangan Metafisika, Ilmu Pengetahuan & Mengetahui, Makna & Tujuan Pendidikan, Ide dan Realitas Universitas Islam, Kurikulum & Metode Pendidikan, Islamisasi Ilmu Pengetahuan Masa Kini, Teori, dan Praktik, Respons Terhadap Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Tulisan ini dikarang dalam bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Hamid Fahmy, M. Arifin Ismail, Iskandar Amel
Bab pertama buku ini, "Pandangan Metafisika", dijelaskan definisi, teori, metode tafsir dan takwil didalamnya. Penjelasan "metafisika" diikuti dengan pendapat teolog, sufi dan cendekiawan pada masanya. Tertulis pula dalam buku pengertian manusia dan psikologinya, manusia dengan ruh, jiwa, dan hatinya, terbentuk menjadi satu jasad utuh. Akhir dari bab ini menjelaskan hakikat kebebasan manusia dan jagat raya sebagai alam makrokosmos, gabungan dari segala objek di muka bumi. Prof. Wan menegaskan dalam bab ini, ada baiknya para cendekiawan masa kini mencari jawaban atas pertanyaan alam spiritual, yang jauh lebih luas. Dan setelah penemuan jawaban itu, rasio akan bersatu dengan intelek, pengalaman bersatu dengan pengalaman spiritual yang autentik, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman penyatuan (tauhid) yang langsung antara mengetahui dan yang diketahui