Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, M.FSAÂ
Dr. Irni Rahmayani Johan
Manajemen merupakan proses dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan meskipun sumber daya yang dimiliki terbatas. Setiap orang memiliki batasan yang berbeda terhadap sumber daya yang mereka miliki. Di dalam keluarga manajemen sangatlah penting, untuk mengambil keputusan, memaksimalkan pembagian peran anggota keluarga dan tentunya sangat bermanfaat bagi keluarga.Â
Hal ini dapat diterapkan melalui manajemen waktu, kerja, stres, dan sumber daya. Terdapat 4 faktor -faktor yang memengaruhi manajemen keluarga yaitu : kompleksitas kehidupan , stabilitas, peran dan perubahan keluarga, serta teknologi. Manajemen keluarga yang buruk dapat menimbulkan dampak buruk dari pandemi Covid terjadi kepada keluarga, seperti terganggunya perekonomian,sosial dan kesehatan keluarga.
Pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan termasuk pada keluarga. Dampak pandemi tidak menguntungkan bagi sebagian besar masyarakat termasuk didalamnya adalah keluarga. Namun, dalam penelitian yang telah dilakukan pada salah satu keluarga menunjukkan hasil sebaliknya. Pandemi Covid-19 memiliki pengaruh ke arah yang positif bagi suatu keluarga.Â
Dalam keluarga, terdapat sumber daya yang harus dikelola dengan baik oleh seluruh anggota keluarga.Â
Diantaranya yaitu sumber daya manusia, materi, dan waktu. Pembagian kerja dalam keluarga menjadi salah satu koping yang dilakukan oleh keluarga responden dalam menyikapi situasi pandemi. Menurut Deacon dan Firebaugh (1988) pembagian kerja dalam rumah tangga dapat dilihat dengan menggunakan empat hipotesis, yaitu: 1. resource and power hypothesis; 2. time availability hypothesis; 3. sex-role hypothesis; 4. preference-for-housework hypothesis.
Di masa pandemi, hampir semua aspek dialihkan secara daring termasuk sistem kerja dan belajar dari rumah. Hal tersebut membuat setiap anggota keluarga terpaku pada ponsel masing-masing termasuk saat berbincang bersama. Dalam survei yang telah dilakukan pada sebuah keluarga didapatkan hasil bahwa anggota keluarga jarang bermain ponsel saat berbincang bersama.Â
Keluarga dengan budaya seperti ini adalah keluarga yang memiliki kedisiplinan sangat bagus. Hal tersebut tidak terlepas dari peran kedua orang tua yang mengarahkan anaknya dan memberikan contoh yang baik.Â
Pada keluarga yang menjadi responden dalam penelitian, adanya pandemi Covid-19 berpengaruh positif karena memperkuat bonding antar anggota keluarga terbukti dengan intensitas yang tinggi dalam beraktivitas bersama keluarga mulai dari pembagian peran, komunikasi yang baik, menghabiskan waktu luang bersama, hingga beribadah bersama seluruh anggota keluarga.Â
Proses manajemen sumber daya keluarga terdiri dari masukan (input), proses, keluaran (output), dan umpan balik. Dalam melakukan proses manajemen sumber daya keluarga, terdapat nilai, sikap, tujuan, motivasi, dan sumber daya yang berlaku sebagai input dalam proses manajemen sumber daya keluarga.Â