Mohon tunggu...
alifahmukarromah
alifahmukarromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Impikan harapkan dan wujudkan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Birokrasi Menghambat Kualitas Pendidikan: Mengapa Guru Honorer Jadi Korban?

28 Desember 2024   08:27 Diperbarui: 27 Desember 2024   08:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Guru sedang Mengajar (Sumber: https://pixabay.com )

Penurunan Kualitas Pengajaran

Motivasi yang rendah dan kurangnya pelatihan membuat banyak guru honorer tidak mampu memberikan pengajaran yang optimal (Siburian et al., 2024). Siswa yang menerima pendidikan dari guru yang kurang termotivasi dan tidak terlatih akan mengalami kesenjangan dalam pemahaman konsep-konsep penting.

Ketidakstabilan Proses Belajar-Mengajar

Pergantian guru yang tinggi menciptakan ketidakstabilan di sekolah. Proses pembelajaran yang sering terganggu memengaruhi kemampuan siswa untuk memahami materi secara mendalam, terutama untuk mata pelajaran inti.

Minimnya Inovasi dalam Pembelajaran

Tanpa akses pengembangan profesional, guru honorer cenderung menggunakan metode pengajaran tradisional yang kurang relevan dengan kebutuhan siswa saat ini. Hal ini membatasi siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Ketimpangan Pendidikan di Daerah Tertinggal

Di daerah terpencil, di mana guru honorer sering menjadi satu-satunya tenaga pengajar, dampak hambatan birokrasi terasa lebih parah. Siswa di daerah ini lebih rentan terhadap rendahnya kualitas pendidikan karena tidak ada alternatif guru lain yang bisa menggantikan peran mereka.

Untuk mengatasi permasalahan ini dan meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan yang memberikan kepastian status pekerjaan bagi guru honorer. Proses seleksi yang lebih transparan dan adil serta alokasi kuota yang lebih luas untuk guru honorer dapat membantu menciptakan rasa keadilan di kalangan para pengajar. Selain itu, pemberian gaji yang lebih layak dan tunjangan yang memadai juga penting agar guru honorer dapat fokus pada pekerjaan mereka tanpa khawatir tentang masalah finansial.

Pengembangan program pelatihan yang lebih terjangkau dan terstruktur juga sangat dibutuhkan agar guru honorer dapat terus meningkatkan kompetensinya. Akses yang lebih luas terhadap pelatihan, baik secara daring maupun luring, akan memberi mereka kesempatan untuk mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan.

Pada akhirnya, untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Indonesia, perlu ada perhatian yang serius terhadap guru honorer. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga memegang peranan penting dalam membentuk masa depan bangsa. Tanpa perbaikan pada kondisi mereka, kualitas pendidikan nasional akan tetap terhambat, dan kesenjangan pendidikan antara daerah dan kota akan terus memperburuk ketidakadilan sosial di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun