Puisi ditulis oleh diaÂ
Malam itu dibalik relung nafas cinta.
Aku dan dia berbisik- bisik pada doa dan harapan.Â
Menanti detik- detik untuk sebuah cerita cinta yang lebih indah
Lalu pada dinding malam itu embun harapan mulai menyentuh.Â
Ya Rabb biarkan kami bersimpuh malu di hadapan-Mu.Â
Ya Rabb kami tak sempurna tapi kami rindu pada ampunan-Mu.
Ya Rabb Engkau pemilik hati maka tetapkanlah dinding cinta yang tak berubah selamanya.
Ya Rabb kami mahluk lemah, mahluk yang menggantungkan semua harapan pada-Mu.Â
Lalu dinding malam itu berkelana mencari rembulan yang indah.Â
Ahhh tak ku temu rembulan indah itu hingga linangan air mata membasahi bibir mungil ini.Â
Ada apa gerangan dengan rembulan itu? Ternyata rembulan itu adalah harapan pada hati yang mencintai dan selamanya mencintai dengan keindahan.Â
Dinding malam itu telah mengajari kami.Â
Ia mengajari kami pada sebuah ketetapan hati untuk tetap mencintai.Â
Yogyakarta, 21 Juni 2019