Fenomena penggunaan daun simbukan hampir terjadi diberbagai wilayah di Indonesia yang mana notaben  merupakan daerah pedesaan yang tanahnya subur sehingga mudah ditemukan berbagai tumbuhan. Daun simbukan merupakan salah satu bahan dasar dalam Fungtional food di wilayah terkhusus pada masyarakat Jawa Timur yang digunakan sebagai bahan baku masakan tradisional seperti Botok, lalapan dan sebagainya.Â
Dalam fungtional food terkandung komponen aktif yang tidak saja berkhasiat mempertahankan kesehatan tubuh, tetapi juga dalam mencegah serta menanggulangi terjadinya penyakit.Â
Selain digunakan sebagai lauk, Penggunaan daun simbukan pada Masyarakat di desa dalam hal ini juga memanfaatkankan daun simbukan sebagai obat perut kembung. Perut kembung merupakan suatu penyakit yang terjadi saan saluran pencernaan yaki pada lambung maupun usus terisi udara berlebih. Dalam kondisi ini lambung pada tubuh akan terasa tidak nyaman, nyeri dan juga terasa membesar.Â
Beberapa kondisi medis yang menyebabkan terjadinya gejala ini diantaranya ada maag atau dalam bahasa medis disebut dengan (dyspepsia/indigestion). Pada umumnya, dalam kondisi ini pada umumnya disebabkan karena berbagai kondisi diantaranya terlalu banyak mengkonsumsi berbagai makanan yang pedas serta mengandung lemak, mempunyai alergi terhadap jenis makanan tertentu dan serta pola kebiasaan yang kurang baik seperti sering konsumsi fast food dan junk food, gemar minum minuma bersoda, merokok dst.
Berkaitan pengesampingan pengobatan modern yang menitikberatkan obat berbahan kimia, terdapat suatu Etnofarmasi dengan pengertian studi mengenai bagaimana masyarakat etnik tertentu menggunakan tanaman sebagai obat dalam mengatasi penyakit. Pengobatan ini terjadi sejak jaman nenek moyang dengan memanfatkan berbagai jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat. Â Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh masyarakat khusunya pada masyarakat desa. Salah satu tumbuhan yang banyak digunakan adalah daun simbuan, mengenai zat-zat kandungan yang ada pada tanaman tersebut salah satunya dikutip dari (Abriyanto dkk, 2012) dengan hasil KLT menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sembukan mengandung senyawa flavonoid dan terpenoid. Yang mana kandungan flafonoidnya Membantu tubuh menyerap vitamin C dengan lebih baik. Membantu mencegah dan/atau mengobati alergi, infeksi virus, arthritis, dan kondisi peradangan tertentu. Sedangkan terpenoid Sebagai pengatur pertumbuhan (seskuiternoid abisin dan diterpenoid giberellin) 2. Sebagai antiseptik, ekspektoran, spasmolitik, anestetik dan sedative, sebagai bahan pemberi aroma makan dan parfum (monoterpenoid) dsb. Adapun faktor yang mempengaruhi eksistensi penggunaanya diantaranya ada:
Faktor internalÂ
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu berupa: a) warisan leluhur. Dari hal ini Perubahan juga dapat disebabkan berubahnya peranan nilai di masyarakat. Nilai tersebut merupakan nilai yang terinternalisasi melalui turun temurun. Masyarakat dari desa mempunyai kesadaran bahwa penggunaan daun Simbukan  merupakan warisan leluhur dan wajib untuk dilestarikan serta menjadikanya penggunaan obat tradisional ini masih bertahan hingga sekarang. b) Reproduksi budaya dimana proses perubahan sosial dalam hal ini termasuk dalam proses reproduction.Â
Proses reproduction ini dengan proses mengulang, menghasilkan kembali segala hal yang diterima sebagai warisan budaya dari nenek moyang kita sebelumnya seperti pada penggunaan daun simbuan c) Bentuk rasionalisme yang dimiliki dalam penggunaan daun simbukan dalam mengatasi penyakit kembung. Dimana  perubahan dalam hal ini disebabkan oleh faktor non materil yang mana diantaranya ada ide, nilai dan ideology.Â
Pada ide, merujuk pada pengetahuan dan kepercayaan pada masyarakat dalam penggunaan daun simbuan sebagai salah satu tanaman obat yang terbukti dalam mengatasi penyakit perut kembung. Adapun nilai merupakan sesuatu yang dianggap pantas maupun tidak Penggunaan dari daun simbukan yang teraplikasikan melalui tindakan secara rasional dan kaitanya dengan dalam mengatasi dan mencegah penyakit perut kembung, serta  ada ideologi yang merupakan serangkaian dari nilai serta ide dalam kaitanya membenarkan bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu maupun masyarakat tersebut.
Faktor eksternal