KRING... KRING... KRING...
Pukul 3 sore, bel pulang sekolah berbunyi. Siswa-siswi berhamburan keluar kelas menuju gerbang sekolah. Saat paling membahagiakan bagi mereka setelah seharian berkutat menyelesaikan pelajaran yang membosankan.Â
Beberapa siswa menatap gerbang sekolah dengan perasaan iri. Mereka terpaksa menghabiskan waktu lebih banyak di sekolah untuk mempersiapkan pentas seni sekolah.
Dewi Sekar Arum salah satunya. Gadis cantik itu tengah berdiri di depan ruang UKS, menunggu Arjuna yang katanya sudah sadar. Gala melarangnya masuk jadi Ia hanya menunggu di depan ruangan. Beberapa siswa meliriknya dengan penuh rasa kagum.Â
Jarang melihat langsung gadis cantik itu di luar kelas. Meski menjadi siswa aktif, Dewi tidak tertarik bergaul dengan teman yang lainnya. Sudah ada Juna dan Gala yang selalu menemaninya. Dewi terus menunduk, menyembunyikan wajah gugup di balik rambut panjangnya.
"Dewi," panggil seseorang yang Ia tunggu sejak tadi.
Gadis itu mengangkat wajahnya, tatapannya penuh akan kekhawatiran, "Gala, Juna gimana?"
Seseorang muncul dari balik tubuh Gala, "Gak papah, udah sehat nih," jawabnya lalu menepuk puncak kepala sepupunya itu.
"Dewi sama Juna ya, gue mau urusin gladi resik," ucap Gala lalu melangkah pergi.
Gala terpaksa mengakhiri perdebatan panjang tadi dan langsung membawa Arjuna ke UKS. Emosi Gala belum stabil, Ia masih kesal dengan perdebatan yang menurutnya tidak penting.Â