Keindahan Solo Street Art Market di Jl. Gatsu
Penulis: Alifah Hana’ Naila
      Solo, merupakan sebuah kota yang memiliki banyak keindahan dan keunikannya. Salah satunya adalah keindahan mural-mural di sepanjang koridor Jl. Gatot Subroto atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jl. Gatsu. Setiap seniman mural memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing dalam berkarya. Hal ini terbukti dengan bergamnya art style pada mural-mural yang berada di sepanjang koridor Gatsu. Apresiasi serta antusiasme dari masyarakat dan pemerintah menjadi salah satu faktor suksesnya fenomena Solo Street Art Marker di Jl. Gatsu ini.
      Mural yang ada di tembok-tembok ruko ini menjadi daya tarik tersendiri. Dengan adanya mural-mural ini, menjadikan Jl. Gatsu selalu ramai di setiap malamnya. Perpaduan antara indahnya mural-mural dengan banyaknya penjual yang beragam, menjadikan Jl.Gatsu ini selalu ramai dengan pengunjung yang ingin menikmati mural-mural ini maupun hanya sekedar berjalan-jalan dengan orang tersayang.
      Menurut saya dengan adanya fenomena ini, selain berpengaruh terhadap para seniman mural dan perkembangan seni rupa di Solo, hal ini juga berpengaruh terhadap UMKM yang ada. Hidupnya Jl.Gatsu di malam hari ini menjadi peluang usaha untuk masyarakat, yang berhasil mendongkrak perekonomian bagi masyarakat.
      Tentunya semua ini tidak akan terjadi jika tidak ada yang memanajemen Jl. Gatsu ini. Soloisolo, adalah sebuah instansi yang berhasil mengolah Jl. Gatsu ini menjadi sedemikian rupa. Awal mula adanya Solo Street Art Marker ini adalah karena adanya kegelisahan pemerintahan menghadapi vandalism di kota Solo, terkhusus di Jl. Gatsu. Akhirnya Soloisolo (komunitas mural) berkolaborasi dengan pemerintah, mengatasi vandalism dengan seni mural. Pak Soni, sebagai salah satu founder Soloisolo mengatakan bahwa komunitas mural ini mulai bergerak pada tahun 2016 dan mulai diresmikan pada tahun 2021.
      Sebagai pendatang baru di kota Solo, saya sangat terkesan dan mengapresiasi mural-mural di Jl. Gatsu ini. Tidak hanya mengandung unsur visual, mural-mural ini juga mengandung kritik dan saran yang tersirat. Dengan tulisan ini, saya berharap Solo Street Art Marker ini akan semakin maju dan berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H