anak-anak di seluruh dunia yang secara nyata merepresentasikan keragaman budaya, latar belakang, dan disabilitas. Tentunya ini mengingatkan kita bahwa masih banyak cerita yang belum mencerminkan keunikan dunia nyata, padahal keberagaman tersebut berperan penting dalam membentuk empati, toleransi, dan perspektif luas pada anak-anak.Â
Menurut laporan UNESCO, hanya 25% bukuJika dibiarkan, bagaimana generasi masa depan dapat belajar menghargai perbedaan yang menjadi kekuatan bersama? Mari kita bahas mengenai topik ini.
Literasi membaca dan pengembangan imajinasi merupakan fondasi utama pembentukan karakter dan potensi anak yang perlu ditekankan sejak usia emas pertumbuhan. Menurut penelitian, pentingnya mengasah daya imajinasi anak dapat dilakukan melalui berbagai metode, salah satunya adalah cerita rakyat dan sastra anak.Â
Cerita rakyat dan buku sastra anak memiliki berbagai manfaat edukatif, seperti mengembangkan daya khayal yang menjadi dasar kreativitas, meningkatkan kemampuan berbahasa sejak dini, menanamkan nilai-nilai moral, membentuk karakter positif, merangsang rasa ingin tahu, dan mendorong minat membaca.
Menurut teori pembelajaran sosial Bandura (1977), anak-anak belajar melalui observasi dan imitasi. Karakter dalam cerita berperan sebagai model yang mempengaruhi perilaku mereka. Imajinasi yang dipicu oleh elemen fantasi dalam cerita membantu anak-anak melihat dunia dengan cara baru, mendorong mereka berpikir kreatif, serta mempertanyakan kemungkinan-kemungkinan lain dalam kehidupan 3.Â
Orangtua disarankan untuk mendorong anak bereksplorasi melalui buku cerita yang menampilkan karakter beragam, seperti anak-anak dengan berbagai latar belakang budaya atau kemampuan. Membacakan cerita sambil berdiskusi tentang tokoh-tokoh yang unik dapat memperkaya pemahaman anak terhadap inklusi dan keberagaman.
Proses pembelajaran melalui cerita memungkinkan anak-anak memahami perbedaan antara baik dan buruk, mengembangkan empati, dan memperkuat ikatan emosional dengan tokoh serta budaya di sekitarnya. Ketika mendengarkan cerita, anak-anak dapat diajak berdiskusi dan menjawab pertanyaan, yang tidak hanya melatih keterampilan analisis dan berpikir kritis, tetapi juga memperkuat imajinasi mereka dengan menghubungkan konflik dan resolusi cerita dengan pengalaman nyata.
Menciptakan lingkungan yang inspiratif, seperti menggunakan dekorasi kamar yang menarik atau menyediakan buku cerita bergambar, dapat merangsang kreativitas anak. Melalui sastra dan cerita, mereka belajar memahami berbagai sudut pandang, memperluas cara berpikir, dan mengaitkan narasi dengan situasi yang mereka hadapi.
 Imajinasi yang berkembang dengan baik membantu anak membangun keterampilan berpikir abstrak, menyelesaikan masalah secara kreatif, dan melihat dunia dengan pandangan yang lebih luas.
Tujuan artikel ini adalah untuk mengedukasi dan menginspirasi pembaca mengenai pentingnya inklusi karakter yang beragam dalam sastra anak, serta bagaimana hal tersebut dapat memperkaya imajinasi anak.Â
Dengan mengeksplorasi berbagai jenis karakter---mulai dari yang memiliki latar belakang etnis beragam hingga karakter dengan disabilitas---artikel ini bertujuan menunjukkan bahwa keberagaman dalam cerita tidak hanya membantu anak-anak memahami dunia di sekitar mereka, tetapi juga mendorong empati dan kreativitas. Melalui pemahaman ini, diharapkan pembaca dapat lebih menghargai dan mendorong penerbitan karya sastra anak yang lebih inklusif dan representatif.