Mohon tunggu...
alifah aisha
alifah aisha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

mendengar musik membaca komik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perkembangan Pemikiran Ekonomi Klasik dari Merkantilisme hingga Marxisme

30 Oktober 2024   06:57 Diperbarui: 30 Oktober 2024   07:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Thomas Malthus, dalam "An Essay on the Principle of Population" (1798), memperingatkan tentang bahaya pertumbuhan penduduk yang melebihi pertumbuhan sumber daya. Ia berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk cenderung meningkat secara eksponensial, sementara pertumbuhan sumber daya hanya meningkat secara linear, yang menyebabkan kemiskinan dan kelaparan.

4.David Ricardo, dalam "Principles of Political Economy and Taxation" (1817)

 mengembangkan teori nilai kerja dan teori sewa tanah. Ia berpendapat bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksinya. Teori sewa tanah Ricardo menjelaskan bagaimana pemilik tanah memperoleh keuntungan dari peningkatan produktivitas tanah.

5. Transisi Menuju Marxisme: Kritik terhadap Kapitalisme

Karl Marx, dalam karyanya "Das Kapital" (1867), memberikan kritik tajam terhadap kapitalisme. Ia berpendapat bahwa kapitalisme menciptakan eksploitasi kelas pekerja oleh kelas kapitalis. 

Marx menganalisis bagaimana kapitalisme menghasilkan ketimpangan kekayaan dan menciptakan siklus krisis ekonomi. Ia mengusulkan sistem ekonomi alternatif, sosialisme, yang bertujuan untuk menghapuskan kepemilikan pribadi atas alat produksi dan menciptakan masyarakat tanpa kelas.

Pemikiran ekonomi telah mengalami evolusi melalui berbagai periode, dari era pra-modern hingga kontemporer, mencerminkan tantangan sosial dan politik yang berkembang pada masanya. 

Merkantilisme, yang muncul di Eropa abad ke-15 hingga ke-17, berfokus pada akumulasi emas dan perak melalui surplus perdagangan untuk membiayai negara monarki dalam menghadapi perang dan ekspansi wilayah. Teori ini sangat dipengaruhi oleh kondisi geopolitik dan demografi Eropa (Reinert, 2011; Heckscher, 1955).

Pada era klasik, Adam Smith menulis tentang mekanisme pasar dan peran individu rasional, memberikan dasar ideologis bagi kapitalisme industri yang muncul di Inggris abad ke-18 (Zuidhof, 2014; Hill, 2017). 

Pemikiran ini kemudian ditantang oleh Karl Marx di abad ke-19, yang mengkritik eksploitasi kelas pekerja dalam konteks revolusi industri. Marx mengungkap ketimpangan kekayaan dan menekankan perjuangan kelas, yang muncul akibat eksploitasi oleh pemilik modal, serta menyajikan perspektif radikal terhadap struktur ekonomi dan sosial (Wheen, 2007; McLellan, 1973).

Sebagai alternatif, John Stuart Mill menawarkan pendekatan ketiga yang menggabungkan keadilan sosial dari pemikiran Marx dengan utilitarisme klasik, berupaya mengurangi ketegangan antara sosialisme dan liberalisme klasik (Winch, 2018; Baum, 1991). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun