Mohon tunggu...
Alifah Salmaa
Alifah Salmaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah mahasiswi Universitas Diponegoro, Fakultas Sains dan Matematika, Program Studi Biologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berantas Bulai Jagung dengan Fungisida Nabati Berbahan Daun Serai

10 Agustus 2023   17:52 Diperbarui: 10 Agustus 2023   18:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boyolali (10/08/2023) - Jagung merupakan komoditas unggulan yang ada di Desa Repaking. Sebagian besar lahan pertanian ditanami jagung karena sesuai dengan kondisi lingkungan yang terbilang kering dan merupakan lahan tadah hujan. Produksi jagung Desa Repaking dapat mencapai ribuan ton dalam satu kali masa panen. Tingginya produktivitas jagung sebagai komoditas utama tidak lepas dari permasalahan, seperti penyakit bulai jagung. Menurut ketua Kelompok Tani Dukuh Rekesan, penanganan penyakit bulai pada tanaman jagung belum menemukan solusi yang tepat. 

Bulai merupakan penyakit yang ditemukan pada tanaman jagung yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora maydis. Penyakit ini ditandai dengan daun terdapat garis -  garis berwarna kuning, kemudian menjadi putih atau mengalami klorosis. Tanaman jagung akan cenderung kerdil atau pendek apabila terserang penyakit bulai pada awal masa tanam. Produktivitas tanaman jagung akan sangat dipengaruhi oleh penyakit ini, ditandai dengan kecilnya bonggol dan sedikitnya bulir jagung dalam setiap bonggolnya. Penyakit bulai jagung akan sulit ditangani apabila sudah menyebar pada lahan penanaman. Oleh sebab itu, yang lebih perlu untuk diperhatikan adalah metode penyebaran spora jamur Peronosclerospora maydis penyebab penyakit bulai. 

Sosialisasi mengenai penanganan penyakit bulai jagung disampaikan oleh Alifah Salmaa Sholikhah mahasiswi KKN TIM II UNDIP Desa Repaking, Kecamatan Wonosamodro dan  dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Juli 2023 pukul 09.00 yang bertempat di Rumah Bapak Aji selaku kepala dusun. Kegiatan ini dimulai dengan penyampaian penyebab, gejala, metode penyebaran, dan cara penanganan penyakit bulai jagung menggunakan fungisida kimia dan nabati. Fungisida nabati merupakan fungisida yang berasal dari bahan organik berupa bagian tanaman, seperti serai. Serai mengandung minyak atsiri yang berperan sebagai  antifungi, sehingga dapat berpotensi dijadikan fungisida untuk menangani penyakit bulai jagung. Metode pembuatan fungisida berbahan serai cukup mudah yaitu hanya dengan merebus potongan serai dalam air dan ditunggu dingin, kemudian dapat langsung disemprotkan pada bagian yang terkena penyakit. 

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman mengenai  penanganan penyakit bulai jagung. Selain itu, dengan diberikannya pelatihan pembuatan fungisida nabati berbahan daun serai, diharapkan mampu mengurangi penggunaan  fungisida kimia yang mampu menyebabkan resistensi  pada penyakit target dan merusak lingkungan.

Ditulis oleh Mahasiswa KKN Tim II UNDIP
Alifah Salmaa Sholikhah (S-1 Biologi/Fakultas Sains dan Matematika)
Dosen Pembimbing Lapangan: Ir. Rudy Hartanto S.Pt., M.P., Ph.D., IPM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun