Dari satu lagu, lalu satu album, hingga tak terasa sudah 10 tahun berlalu.
Aku percaya ada banyak orang memiliki cerita yang hampir sama mengenai awal mula stan dunia K-pop. Aku salah satunya, yang saat awal masa SMP beranggapan aneh melihat laki-laki menari dan menyanyi. Tapi jiwa fangirling ini sudah tumbuh dengan mengikuti perkembangan dunia hiburan musisi lokal hingga western, tetapi belum menyentuh K-pop sekalipun saat itu. Aku yang saat itu rajin membeli majalah mingguan, selalu giveaway bonus majalah yang berbau K-pop ke teman sekolah. Ketahuan umurnya, ya? Teman-teman sekolahku sudah kenal budaya Korea Selatan lebih dulu dan aku selalu menganggapnya aneh. Tapi akhirnya banyak orang yang jadi fans karena karma, bukan?
Di tahun terakhir masa SMA, aku mulai luluh untuk mengetahui apa sih yang sedang dibicarakan teman-temanku. Saat itu aku diberi tahu tentang Super Junior dan SHINee. Ternyata menarik juga, ya. Akupun mulai menonton salah satu video musiknya, menikmati lagunya, lalu mencari tahu nama member, nama fandom, mencari lagu-lagu lamanya, dan menonton video apapun yang ada mereka didalamnya. Lucunya, aku pernah bertanya ke temanku, "Kok mereka tampil lagunya sama terus sih selama seminggu?"
Aku akhirnya mulai mengetahui tentang timeline idol K-pop comeback, promosi comeback, dan lainnya. Lalu mulai ingin mencari tahu tentang grup-grup baru. Dunia K-pop saat itu semakin ramai dibicarakan karena akan ada grup dengan banyak member segera debut dari agensi SM Entertainment, EXO. Setelah mencari tahu, ternyata salah satu membernya 'kembar' denganku. Oh Sehun. Punya kesamaan tanggal lahir dengan idol saja senangnya berbunga-bunga, apalagi bulan dan tanggal lahirnya sama. Dari sekian alasan, salah satunya aku masih stan karena 'kembar' mungkin, ya. Tapi tentu saja aku menikmati lagu-lagu dan konten mereka semua. Usia kita sama, namun karirnya sangat jauh berbeda-beda. Begitulah berbagai kehidupan orang-orang di dunia ini, ya.
Setelah itu, hidupku dipenuhi dengan K-Pop. Ngobrol dengan teman yang memiliki kesukaan yang sama hingga tak tahu waktu. Masa kuliah pun dijuluki "Geng K-pop" karena memiliki lingkup pertemanan dengan kesukaan yang sama dan selalu bersama-sama. Di tempat kerja juga selalu dibilang "si paling K-Pop" dan suka menyelipkan kata-kata sederhana dalam bahasa Korea saat ngobrol atau bercanda seperti "omo, annyeonghaseyo, gomawo, dll". Mereka pun ikut menirukan kata-kata tersebut saat ngobrol. Malu? Tentu tidak. Selain itu, bisa dibilang aku fans yang pas-pasan. Menikmati konten K-Pop melalui handphone atau laptop, dan ngobrol tentang K-Pop saja sudah cukup menghibur hidup yang semakin dewasa semakin melelahkan. Tapi tak bisa dipungkiri juga sempat ada keinginan untuk selalu beli album, beli merchandise, punya barang apapun tentang K-Pop, ingin selalu paling update, namun harus tetap sadar kondisi diri sendiri.
Selain mendapatkan banyak teman baru, pengetahuan baru, sudut pandang baru, aku juga berkesempatan beberapa kali menonton konser K-Pop secara langsung. Unforgettable. Bahkan sampai sekarang, aku masih suka rindu masa-masa di venue konser dan perasaan deg-degan menunggu lagu pertama. Tidak berhenti disitu, pekerjaan pertamaku pun didapat berkat K-Pop dan tertulis jelas di CV maupun profil Linkedin. Siapa sangka sampai sejauh itu, ya.
Saat ini aku sudah tidak berada di tempat kerja pertamaku lagi, tapi K-Pop tetap menemaniku. Berawal dari Stan yang tak tahu apa-apa, lalu jadi pusat informasi sesama mutual Kpopers, kerja seperti hobi karena berhubungan dengan K-Pop, nonton konser, beli album, beli merchandise, semua pengalaman itu aku dapatkan berkat K-Pop. Bukan, aku bukan orang kaya. Hidupku biasa saja. Gajiku juga belum tinggi. Album yang kubeli sendiri hanya 1 album EXO dan 1 album Seventeen. Liburan ke Korea Selatan juga belum terwujud.
Dari usia 16 tahun hingga saat ini sudah memasuki awal usia 30 tahun, artinya aku sudah mengikuti dunia hiburan Korea Selatan lebih dari 10 tahun. Tidak ada penyesalan dan belum ada rencana untuk mengakhiri hobi ini. Musik, drama, hingga konten video mereka yang membuatku tetap 'waras' di tengah lelahnya menghadapi dunia. Apa jadinya jika saat itu aku tidak kepo tentang K-Pop? Apakah hobi lain akan lebih menarik dari ini?
Aku bukanlah penggemar yang bisa mengikuti idolaku dimanapun mereka berada, selalu memiliki barang-barang yang mereka pakai, dan berada di barisan terdepan saat konser. Namun bagiku, aku sudah menjadi salah satu Superfan di dunia K-Pop. Aku merasakan euforia dunia fangirling ini dan membawa K-Pop dalam hidupku selama 14 tahun terakhir. Aku masih memiliki wishlist tentang K-Pop dan juga memiliki rencana menonton konser lagi di awal tahun 2025
Saat ini aku juga sedang mencoba menikmati K-Pop dengan sangat tenang. Mengikuti semua perkembangan berita idol-idol K-Pop di media sosial bisa membuat kewalahan dan melelahkan. Selalu ketahui kemampuan diri sendiri.