Desa Sangge, Boyolali (Sabtu, 27 Januari 2024) - Minyak goreng merupakan salah satu bahan pangan yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Indonesia. Minyak goreng digunakan oleh masyarakat sebagai media untuk menggoreng masakan. Menggoreng makanan menjadi salah satu teknik memasak yang sering digunakan masyarakat dikarenakan kemudahannya. Bahkan gorengan menjadi hidangan yang sangat populer, bahkan menjadi favorit bagi masyarakat Indonesia, termasuk untuk masyarakat di Desa Sangge, Kec. Klego, Kab. Boyolali.Â
Minyak goreng sisa atau bekas dipakai disebut dengan minyak jelantah. Selama ini, masyarakat Desa Sangge membuang minyak jelantah yang telah dipakai langsung ke saluran air, padahal hal tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan. Pembuangan minyak jelantah secara langsung dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika dilakukan secara terus menerus. Minyak jelantah juga termasuk limbah B3 yang berbahaya apabila dibuang ke lingkungan. Selain itu, minyak jelantah mengandung senyawa karsinogenik (akrilamida, radikal bebas, dan asam lemak trans) yang dapat menyebabkan penyakit kanker. Minyak jelantah juga mengandung akrolein yang dapat menyebabkan rasa gatal di tenggorokan.Â
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim I UNDIP, Alifa Bakhitah Imtinan dari program studi S1 Teknik Kimia melakukan demonstrasi untuk membuat minyak jelantah yang berbau tak sedap menjadi lilin aroma terapi yang wangi. Lilin aromaterapi yang dibuat dapat memberikan banyak kegunaan, seperti sebagai penerang ruangan ketika mati lampu, pewangi ruangan, pengusir serangga, menenangkan, menurunkan stress, dll.Â
Kegiatan tersebut berlangsung di posko KKN Tim I UNDIP, Dukuh Pelem Putih, Desa Sangge, bersama dengan karang taruna Dukuh Pelem Putih pada hari Sabtu, 24 Januari 2024 pukul 20.30. Kegiatan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi yang dilakukan mendapat respon positif. Anggota karang taruna terlihat sangat antusias untuk melihat secara langsung pembuatan lilin dari dekat. Demonstrasi dilakukukan sesuai Langkah-langkah, dimulai dengan memanaskan minyak yang sebelumnya telah direndam arang untuk mengurangi bau tak sedap, kemudian ditambahkan bahan-bahan lain yaitu asam stearat (stearin), minyak esensial, dan pewarna untuk minyak.
Melalui program kerja pembuatan lilin ini, diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat Desa Sangge, Kec. Klego, Kab. Boyolali terhadap bahaya minyak jelantah bagi kesehatan dan lingkungan. Selain itu, melalui demonstrasi ini diharapkan para pemuda dapat membuat lilin sendiri dan dapat menjadi ide usaha bagi para pemuda di Desa Sangge.
Penulis : Alifa Bakhitah Imtinan
DPL : Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti., Msi
KKN Tim I UNDIP Desa Sangge