Mohon tunggu...
Alifa athayamaulani
Alifa athayamaulani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang memiliki minat dibidang kepenulisan berita, feature, dan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Banjir Jakarta: Mengapa Warga Harus jadi Pionir, Bukan Hanya Menunggu Pemimpin?

12 Desember 2024   21:50 Diperbarui: 12 Desember 2024   21:56 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto banjir jakarta (sumber: akun X @XR YOUTH NYC) 

Jakarta, sebagai ibu kota negara republik indonesia, sering kali menjadi sorotan karena masalah banjir yang sudah menjadi "sahabat" selama bertahun-tahun untuk kota ini. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta mengalami peningkatan frekuensi banjir dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, Jakarta tercatat mengalami lebih dari 20 kejadian banjir besar, yang berdampak pada ribuan rumah dan infrastruktur publik.

hal ini semakin sengit ketika musim hujan dan musim pilkada datang berbarengan.  Besar sekali harapan warga Jakarta untuk calon gubernur selanjut nya agar dapat menyelesaikan masalah ini. namun, apakah itu merupakan solusi yang paling efektif?

Data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan bahwa 80% dari sungai-sungai di Jakarta tercemar, yang berkontribusi pada masalah banjir. Kualitas air yang buruk ini juga berdampak pada kesehatan masyarakat, dengan meningkatnya kasus penyakit yang ditularkan melalui air, seperti diare dan leptospirosis.

Dalam menghadapi krisis ini, kesadaran dan tindakan warga sangatlah krusial. Warga bukan hanya sekadar penonton yang menunggu keputusan dari pemimpin, tetapi harus menjadi pelopor dalam penanggulangan banjir.

Kesadaran warga terhadap masalah lingkungan, termasuk banjir, adalah langkah pertama yang harus diambil. Banyak dari kita mungkin merasa bahwa banjir adalah masalah pemerintah, padahal setiap individu memiliki peran sangat penting.

Kesadaran ini meliputi pemahaman akan penyebab banjir dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

Warga dapat mengambil berbagai tindakan untuk mengurangi risiko banjir. Misalnya, menjaga kebersihan saluran air di sekitar rumah, tidak membuang sampah sembarangan, serta melakukan penanaman pohon di area terbuka.

Inisiatif kecil ini, jika dilakukan secara kolektif, dapat menghasilkan dampak yang besar.

Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan infrastruktur dan juga kebijakan yang mendukung, tetapi warga juga harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dari solusi utama.

Pemerintah bertindak sebagai fasilitator yang mendukung inisiatif warga. Ini bisa berupa penyediaan sumber daya, pelatihan, dan program-program yang mendorong partisipasi masyarakat dalam penanganan banjir.

Program edukasi sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan memberikan informasi yang tepat tentang penyebab banjir dan cara-cara untuk menghadapinya, kita dapat mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun