Batang (29/1) -- Tim 1 KKN UNDIP tahun 2023 melaksanakan pelatihan penggunaan alat penerjemahan kepada perangkat desa dan remaja desa Sendang.
Dewasa ini interaksi dengan komunitas Internasional sudah menjadi sangat mudah, baik itu hanya untuk berseda gurau sembari berselancar di media sosial, maupun ranah profesional dan bisnis secara tatap muka. Tidak sedikit kemungkinan kita untuk berpapasan maupun berurusan langsung dengan orang dari negara lain. Di Indonesia sendiri, sudah dapat kita lihat banyak interaksi multinasional hingga tingkat desa. Sudah cukup banyak pembeli asing yang menunjukkan ketertarikan terhadap komoditas di desa hingga mereka langsung mendatangi desa tempat komoditas tersebut dijual.
Secara tradisional, untuk bisa berkomunikasi dengan orang asing kita perlu untuk bisa berbicara dengan bahasa yang bersangkutan. Jika tidak, kita dapat membeli kamus bahasa yang bersangkutan untuk menerjemahkan apa yang ingin disampaikan. Mungkin kita juga bisa memanfaatkan kemampuan bahasa Inggris yang telah dipelajari sejak duduk di bangku sekolah. Menurut survei yang dilakukan kepada perangkat desa Sendang, lebih dari 70% penduduk usia remaja tidak bisa berbahasa Inggris. Berdasarkan paparan sebelumnya, tentu hal ini merupakan hal yang cukup memprihatinkan.
Menanggapi hal tersebut, Tim 1 KKN Undip Kabupaten Batang membuat program pelatihan penggunaan mesin penerjemah kepada pemuda dan perangkat desa Sendang. Program tersebut memperkenalkan serta mengajarkan cara menggunakan dua penerjemah mesin di smartphone yang paling sering digunakan akhir-akhir ini, yaitu Google Terjemahan dan Deepl Translate. Alif, Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang yang menjadi pemateri pada program ini mengatakan bahwa "Untuk bisa berbicara bahasa asing pada masa ini, tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya yang tidak sedikit, yang ujungnya cuma bisa bicara pada tingkat dasar." Menurutnya sekarang ini sudah ada teknologi yang cukup maju untuk bisa mendukung kegiatan belajar, berdagang, maupun pemerintahan yang memerlukan keahlian bahasa asing tanpa perlu belajar bahasa yang terkait.
"Menerjemahkan dokumen, percakapan, atau bahkan sekedar mengecek kata sudah dapat dilakukan di genggaman tangan tiap orang, ya cuma harus modal internet." Ujar Suwasono, perangkat desa yang merupakan salah satu peserta. Gunawan juga berkomentar "Untuk orang-orang kayak kita yang itungannya tuek, susah kalo buat belajar lagi. Kalo gini kan misal ada pembeli orang bule 'kan enak." Sebagian besar penduduk Desa Sendang merupakan Petani dan Pelaku UMKM, dan memang jika terdapat pembeli asing, tentu akan mengalami kesulitan jika tidak paham bahasa asing, atau cara menggunakan penerjemah mesin seperti Google Terjemahan dan sejenisnya.
Pelatihan ini dilaksanakan sebanyak dua kali di Balai Desa Sendang, yang pertama pada Kamis 26 Januari 2023, lalu yang kedua pada Minggu 29 Januari 2023. "Kalau cuma sekali, takutnya bapak-bapak kurang paham. Kemudian juga semisal ada yang lupa, saya juga membagikan selebaran yang berisi rangkuman cara penggunaan." Ujar Alif. Suwasono, yang juga merupakan Sekretaris Desa mengatakan "Semoga dengan adanya pelatihan ini, masyarakat Sendang, khususnya para remaja bisa tumbuh minatnya untuk belajar bahasa asing. Gak hanya cuma mengandalkan penerjemah ini."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H