Jam Gede Jasa merupakan salah satu ikon baru Kota Tangerang yang diresmikan pada tahun 2016. Pembangunan tugu ini merupakan inisiatif dari Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah, dengan tujuan untuk menciptakan ciri khas bagi kota yang dikenal sebagai pusat industri dan jasa tersebut.
Jam Gede Jasa dibangun dengan biaya sekitar Rp1,2 miliar dan terletak di Jalan M.H. Thamrin, Cikokol, dekat dengan Taman Potret dan Mall Tangerang City. Tugu ini memiliki tinggi 17 meter dan diameter 2 meter, serta dirancang dengan tiga muka yang berwarna abu-abu. Desainnya yang menyerupai gear mencerminkan identitas Kota Tangerang sebagai "Kota Sejuta Jasa" dan kota industri, mengingat gear adalah simbol penggerak mesin dalam industri
Nama "Gede Jasa" dapat diartikan sebagai "jam besar sekali," di mana "Gede" berarti besar dan "Jasa" sering kali diartikan sebagai "sangat" atau "banget" dalam bahasa sehari-hari. Selain itu, nama ini juga merujuk pada keberadaan Situ Gede yang terletak tidak jauh dari lokasi jam.
Jam Gede Jasa tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu tetapi juga sebagai landmark yang membantu masyarakat dan pengendara yang melintas. Jam ini mengeluarkan bunyi dentang setiap jam, mirip dengan jam dinding biasa, sehingga menjadi pengingat waktu bagi para pengguna jalan. Meskipun sudah beberapa tahun berdiri, jam ini masih berfungsi dengan baik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Dengan keberadaan Jam Gede Jasa, Kota Tangerang tidak hanya mendapatkan simbol identitas yang kuat tetapi juga meningkatkan daya tarik pariwisata lokal. Tugu ini menjadi representasi dari semangat industri dan jasa yang melekat pada karakter kota tersebut, serta menunjukkan upaya pemerintah daerah dalam menciptakan ruang publik yang menarik dan fungsional bagi warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H