Mohon tunggu...
Alies Vezbo
Alies Vezbo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Sosial Lusi (Lumpur Sidoarjo)

20 April 2024   13:00 Diperbarui: 20 April 2024   13:10 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Sidoarjo pada 29 Mei 2006 menarik perhatian banyak orang. Bencana terjadi karena kesalahan dalam proses pengeboran Lumpur lapindo, yang sekarang disebut LUSI (Lumpur Sidoarjo), yang terletak di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Hingga saat ini, LUSI masih meninggalkan banyak masalah yang belum diselesaikan, mulai dari wilayah yang semakin terdampak, ganti untung yang belum dibayarkan, dan berbagai masalah lainnya.

Dalam menyelesaikan masalah tersebut banyak strategi yang digunakan oleh masyarakat yang nampak dalam peta terdampak korban, maupun masyarakat yang peduli atas penderitaan setiap korban. Masyarakat telah membentuk suatu gerakan sosial untuk memperjuangkan nasib mereka dalam mendapat keadilan. Gerakan sosial (politik) tersebut merupakan perilaku kolektif yang ditandai kepentingan bersama dan tujuan jangka panjang, yaitu untuk mengubah ataupun mempertahankan masyarakat atau institusi yang ada di dalamnya. Selain itu, gerakan sosial tersebut diakibatkan oleh perubahan sosial masyarakat akibat perubahan lingkungan yang terjadi secara mendadak.

Lumpur lapindo tersebut menenggelamkan sekitar 800 hektar lahan, termasuk 16 desa dari 3 kecamatan Tanggulangin, Jabon dan Porong. Beberapa bentuk gerakan sosial tersebut seperti Korban Lumpur Menggugat (KLM). Tujuan di bentuknya KLM dengan jelas di maksudkan untuk melaksanakan suatu perubahan pada nasib korban LUSI, KLM sendiri di dirikan untuk menuntut hal yang harusnya dipenuhi oleh pihak tergugat dan pihak pemerintah daerah atau pusat, selain itu juga gerakan ini bermaksud untuk terus terjalinnya hubungan baik atar warga korban LUSI. Sama halnya seperti KLM, GKLL (Gerakan Korban Lumpur Lapindo), PPKL (Paguyuban Peduli Korban Lumpur) dan gerakan-gerakan sosial korban LUSI lainnya baik yang terorganisir maupun yang berdisri secara sosial. 

Gerakan sosial di Sidoarjo, Jawa Timur, terus berkembang dan menjadi salah satu pusat keseimbangan dan kebangkitan di wilayah tersebut. Gerakan sosial ini terdiri dari berbagai organisasi dan individu yang berusaha untuk membangun komunitas yang lebih harmoni, toleran, dan berkembangan.

Sebagian besar gerakan sosial di Sidoarjo bergerak dalam bidang pengembangan sosial, pengobatan gratis, dan pengembangan pangan. Mereka bekerja sama dengan berbagai instansi dan organisasi, seperti Polres Nganjuk, yang membangun bengkel keliling gratis selama operasi ketupat semeru 2024.

Gerakan sosial di Sidoarjo juga membantu mengurangi kekurangan di bidang pendidikan, seperti di daerah Sidoarjo yang masih belum memiliki fasilitas pendidikan yang cukup baik. Mereka bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk membangun fasilitas pendidikan yang lebih baik dan mengurangi kekurangan di bidang pendidikan.

Selain itu, gerakan sosial di Sidoarjo juga membantu mengurangi kekurangan di bidang kesehatan, seperti di daerah Sidoarjo yang masih belum memiliki fasilitas kesehatan yang cukup baik. Mereka bekerja sama dengan berbagai lembaga kesehatan untuk membangun fasilitas kesehatan yang lebih baik dan mengurangi kekurangan di bidang kesehatan.

Gerakan sosial di Sidoarjo juga membantu mengurangi kekurangan di bidang pengobatan gratis. Mereka bekerja sama dengan berbagai lembaga pengobatan gratis untuk membangun fasilitas pengobatan gratis yang lebih baik dan mengurangi kekurangan di bidang pengobatan gratis.

Gerakan sosial di Sidoarjo juga membantu mengurangi kekurangan di bidang pangan. Mereka bekerja sama dengan berbagai instansi dan organisasi, seperti Polres Nganjuk, yang membangun bengkel keliling gratis selama operasi ketupat semeru 2024.

Gerakan sosial di Sidoarjo juga membantu mengurangi kekurangan di bidang keamanan. Mereka bekerja sama dengan berbagai instansi dan organisasi, seperti Satreskrim Polres Bengkalis, yang membangun ketahanan keamanan di wilayah tersebut.

Dalam semua kegiatan, gerakan sosial di Sidoarjo membangun komunitas yang lebih harmoni, toleran, dan berkembangan. Mereka bekerja sama dengan berbagai instansi dan organisasi untuk membangun komunitas yang lebih baik dan mengurangi kekurangan di berbagai bidang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun