Mohon tunggu...
Alien Tri
Alien Tri Mohon Tunggu... -

life is good

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Sebaiknya Jangan Moeldoko

9 Mei 2018   01:34 Diperbarui: 9 Mei 2018   11:32 3592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang pendaftaran Capres-Cawapres untuk Pilpres 2019 yang jatuh pada bulan Agustus mendatang, terlihat semakin banyak tokoh-tokoh yang mulai bermunculan atau mungkin bahkan dimunculkan untuk dipasangkan dengan Presiden Jokowi.

Tidak hanya sekedar dipasangkan atau dijodoh-jodohkan, bahkan belakangan semakin banyak sejumlah kelompok yang mengatasnamakan relawan melakukan deklarasi dukungan kepada tokoh tertentu.

Setelah sebelumnya Relawan JOIN mendeklarasikan dukungannya kepada Ketum PKB Muhaimin Iskandar, kini ada yang baru lagi, yakni "JODOH' (Jokowi-Moeldoko).

Betul, bahwa fenomena semacam ini tentu sangat baik bagi perkembangan demokrasi kita. Namun, jika sosok yang dimunculkan adalah Jenderal Moeldoko, agaknya kurang tepat jika disandingkan dengan Presiden Jokowi untuk bertarung di Pilpres 2019 mendatang. Mengapa? Berikut ini alasannya;

Pertama, Jenderal Moeldoko sering tidak terkontrol ketika berbicara di depan media. Pernyataannya sering kontroversial. Ini penting. Sebab akan sangat berpengaruh bagi elektabilitas Jokowi.

Saya ingat betul ketika Moeldoko menjawab isu yang sempat viral soal jam tangan saat ia masih menjabat sebagai Panglima TNI era Presiden SBY dulu. Jam tangan yang sempat viral dikenakan Moeldoko kala itu tipe Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph "Black Kite", seharga lebih dari Rp 1 miliar.

Jam tangan mewah tersebut menjadi bahan perbincangan miring di dunia maya, dikaitkan dengan isu kesejahteraan prajurit TNI yang masih terbatas, dan gayung bersambut, dibahas pula oleh 'kelatahan' media mainstream.

Sang Jenderal yang bintangnya tengah bersinar terang kala itu pun kaget bukan kepalang, dan gugup saat menanggapi isu miring jam tangannya.

"Kayak gini kok orisinal," kata Moeldoko ketika ditanya apakah itu barang asli atau tiruan.

Moeldoko mengatakan, harga jual jam tangan asli di pasaran bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Namun, ia membelinya hanya dengan Rp 5 juta. Moeldoko mengaku membeli jam tersebut karena mengagumi inovasi yang terdapat di dalamnya. (Kompas.com)

Lengkap sudah! Isu miring jam mewah, plus pernyataan yang menurut saya sangat tidak terkontrol. Akibatnya, Moeldoko terus diolok-olok, di-bully di dunia maya tak terkecuali di media mainstream, dan dicap sebagai Jenderal KW alias palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun