[caption id="attachment_153104" align="aligncenter" width="620" caption="Selebrasi Yaya Toure (kanan) dengan Silva (Kiri). Foto menmedia.co.uk"][/caption]
BEGITU Yaya Toure mencetak gol, sambil tertawa lebar dia segera berlari. Yang dituju adalah David Silva, yang memberi umpan cantik melalui tendangan sudut. Sambil tertawa gembira Toure dan Silva berpelukan, dan kemudian dirubungi rekan-rekan lain. Itulah pemandangan menarik yang terlihat dalam pertandingan seru Liga Inggris antara Manchester City melawan Liverpool dini hari tadi.
Kendati terkesan biasa, apa yang dilakukan Yaya sangat menarik. Sebagai pencetak gol dia adalah pahlawan. Namun Yaya Toure tidak melupakan temannya yang berjasa memberikan umpan. Karena itu, begitu tandukannya menghujam ke gawang Pepe Reina, orang pertama yang dia cari adalah Silva. Sebagai pencetak gol Yaya tidak lupa diri. Dia sadar, mencetak gol hanya bisa dilakukan karena ada rekannya yang memberikan umpan cantik.
***
Begitu tiba di bumi, aku langsung tergila-gila pada olahraga sepakbola. Awalnya memang aku merasa aneh, namun akhirnya bisa menikmati. Bahkan ketagihan. Momen yang paling aku suka tentu saja ketika gol tercipta. Melihat bagaimana hebohnya si pencetak gol, reaksi rekan-rekannya, bahkan penonton.
Ada beragam reaksi pemain bola ketika mencetak gol. Ada yang mencium cincin kawinnya (seperti yang biasa dilakukan Raul Gonzales), ada yang menunjuk ke atas seperti yang dilakukan Kaka (yang berterimakasih kepada Tuhan) dan Frank Lampard (yang mendedikasikan gol untuk ibunda di surga), ada yang histeris seperti Fillipo Inzaghi, ada yang bersalto seperti Nani, ada yang tersenyum setengah tersipu seperti Messi, ada yang meluncur dengan lutut di rumput, ada yang memukul-mukul tiang bendera di pojok, ada yang mendatangi penonton sambil membuka kedua tangan lebar-lebar, dan banyak lagi...
Dari berbagai reaksi itu, ada satu hal unik yang aku lihat. Jika gol tercipta karena umpan rekan lain, si pencetak gol biasanya langsung berlari ke rekan pengumpan. Terkadang sambil mengarahkan jari telunjuk dan tertawa lebar. Beberapa pemain bahkan menolak ungkapan selamat rekan lain sebelum menjumpai temannya yang berjasa mengirimkan umpan.
Memang, tak semua pencetak gol langsung berlari ke arah teman pengumpan untuk berterima kasih. Ada juga yang 'lupa diri'. Begitu mencetak gol dia langsung berlari ke arah penonton, sambil menepuk dada. Di sepakbola, perilaku seperti ini bisa dimaafkan. Karena yang utama adalah terciptanya gol. Apalagi jika gol itu merupakan penentu kemenangan...
***
Sebagai alien yang terdampar di bumi, aku mendapatkan pelajaran menarik seputar reaksi terima kasih pemain sepak bola ini. Apa yang aku lihat, seperti yang dilakukan Yaya Toure, merupakan falsafah terima kasih yang patut ditiru.
Bahwa keberhasilan yang dicapai, prestasi yang digenggam, itu tak lepas dari campur tangan dan pertolongan pihak lain. Bahwa sangatlah wajar untuk berterima kasih kepada pihak yang berjasa itu.