Pada bulan Ramadhan pola konsumsi yang dapat berubah terdapat di hasil penjualan Fashion Muslim, Dimana adanya pola yang berulang setiap tahunnya jika bulan Ramadhan ditandai dengan konsumtivitas pembelian suatu produk sebuah Fashion Muslim. Sementara itu, bahwa Perilaku konsumen dipengaruhi dengan faktor -- faktor antara lain pada perilaku kebudayaan, pribadi/keluarga, dan pada status sosial, serta psikologis.
a. Kebudayaan Sosial : Â Budaya secara luas mempengaruhi preferensi pakaian konsumen. Nilai-nilai budaya, norma-norma, dan keyakinan memainkan peran penting dalam menentukan jenis pakaian yang diterima dan dipilih oleh individu dalam suatu masyarakat.
Contoh : saat memasuki hari Raya Idul Fitri, saya dan keluarga saya membeli pakaian merk et cetera dimana itu adalah pakaian baju muslim atau gamis, hal ini kerap terjadi secara turun menurun selama Ramadhan menjelang idul fitri. Perilaku konsumen yang saya tangkap, setiap bulan ramadhan penjualan baju di Mall tersebut cukup banyak diminati karena selain harganya yang terdapat diskon baju ini juga selalu memperbaharui model yang mengikuti trend.
b. Status Sosial : Status sosial seseorang dalam masyarakat dapat memengaruhi preferensi berpakaian. Orang sering menggunakan pakaian untuk mencerminkan status ekonomi, sosial, dan profesional mereka. Misalnya, orang mungkin memilih merek atau gaya tertentu untuk menunjukkan kekayaan atau status mereka.
Contoh : pada status sosial ini yang dilihat biasanya orang - orang yang masuk kedalam kategori kelas menengah hingga teratas. selain itu karena harganya yang tergolong cukup bernilai dan lokasi yang berada di Mall tengah kota.
c. Pribadi / Keluarga : Usia dan Tahap Hidup, Preferensi berpakaian sering kali bervariasi sesuai dengan usia dan tahap hidup seseorang. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa mungkin memiliki preferensi dan kebutuhan berpakaian yang berbeda. Misalnya, remaja mungkin lebih tertarik pada pakaian yang mencerminkan tren terbaru, sementara orang dewasa mungkin lebih memilih pakaian yang nyaman dan fungsional.
Contoh : untuk produk et cetera ini lebih banyak diminati oleh usia remaja, karena yang saya perhatikan motif dari gamis tersebut lebih dominan simpel, gamis tersebut memang ada motif tetapi motif nya itu yang tidak terlalu menonjol.
d. Psikologis : Motivasi individu, termasuk keinginan untuk mengekspresikan diri, menarik perhatian, atau mencapai status sosial tertentu, mempengaruhi preferensi berpakaian. Konsumen sering menggunakan pakaian sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan sosial mereka.
Contoh : saat hendak mengunjungi rumah sanak keluarga saat lebaran, ingin memakai pakaian yang sedikit terlihat bernilai, untuk mempunyai harga diri dan status sosial untuk mempengaruhi motivasi berpakaian dan mencukupi kebutuhan psikologis nya.
Nama : Kesya MelikaÂ
Npm  : 22010400201Â