Mohon tunggu...
Alif Risna Fauzi
Alif Risna Fauzi Mohon Tunggu... -

Saya mahasiswa FISIP UNTIRTA (Ilmu Komunikasi-Jurnalistik) yang mencoba untuk lebih maju. \r\nPenghobby fotografer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Musik Jazz Milik Bersama Bukan Kelas Atas

17 November 2013   19:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:02 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Musik sebagai bahasa komunikasi antar manusia merupakan salah satu nilai kebudayaan manusia yang sifatnya universal dan sudah diakui oleh seluruh bangsa didunia. Tetapi pada umumnya banyak yang menganggap musik jazz merupakan musicnya orang-orang kalangan atas. Namun, jika diperhatikan tidaklah begitu. Musik jazz dapat dinikmati oleh siapa pun bahkan kalangan terbawah sekali pun, music tidak pernah mengenal derajat seseorang. Setiap orang sudah pasti memiliki selera musik nya sendiri-sendiri. Tidak lagi harus dibebankan dengan perbedaan kelas.

Kita lihat dari sejarah musik jazz sendiri, musik jazz ini berasal dari kalangan orang-orang berkulit hitam yang bisa disebut kaum tertindas, bukan lah orang-orang yang memiliki derajat kelas atas. Jazz sendiri merupakan jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band.

Jazz adalah sebuah seni ekspresi dalam bentuk musik. Jazz disebut sebagai musik fundamental dalam hidup manusia dan cara mengevaluasi nilai-nilai tradisionalnya. Tradisi jazz berkembang dari gaya hidup masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas. Awalnya, pengaruh dari tribal drums dan musik gospel, blues serta field hollers (teriakan peladang). Proses kelahirannya telah memperlihatkan bahwa musik jazz sangat berhubungan dengan pertahanan hidup dan ekspresi kehidupan manusia.

Dan menariknya adalah bahwa asal kata “jazz” berasal dari sebuah istilah vulgar yang digunakan untuk aksi seksual. Sebagian irama dalam musik jazz pernah diasosiasikan dengan rumah-rumah bordil dan perempuan-perempuan dengan reputasi yang kurang baik. Dalam perjalanannya kemudian, jazz akhirnya menjadi bentuk seni musik, baik dalam komposisi tertentu maupun improvisasi, yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Musisi jazz biasanya mengekspresikan perasaannya yang tak mudah dijelaskan, karena musik ini harus dirasakan dalam hati.

Disini mereka harus memperoleh suatu dasar bimbingan dan kemungkinan untuk soal pemahaman terhadap karya-karya seni music yang diciptakan secara konseptual dan bukan sekedar bunyi-bunyian saja. Music juga merupakan salah satu seni, dan juga sebagai suatu kebutuhan dari kehidupan masyarakat didunia ini. Yang seharusnya tidak dinilai dengan membeda-beda kan classnya. Namun lebih meningkatkan kepada suatu yang bernilai tinggi.

Jazz adalah musik. Serta musik adalah bahasa yang universal yang tidak membedakan satu sama lain. Tidak seharusnya music dibedakan atau di lihat dari derajat atau kelas seseorang yang ingin menikmati dan mendengarkannya. Fakta yang mengatakan music jazz itu music nya orang class atas itu tidaklah benar. Music jazz adalah milik bersama tidak ada membeda-bedakan class seseorang.

Music jazz pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan atau modifikasi. Improvisasi-improvisasi terus dilakukan untuk menjaga eksistensi music jazz, sekaligus untuk mengembangkan music jazz agar dapat diterima oleh semua kalangan. Tidak hanya untuk dinikmati oleh orang-orang yang memiliki derajat class atas. Semua kalangan berhak atas segala macam music, yang dimana mereka dapat menginterpretasikan makna dalam music yang mereka nikmati.

Dengan music komunikasi interaksidapat terjadi karena adanya proses atau pertukaran informasi antara satu individu dengan individu lainnya atau satu kelompok dengan kelompok lainnya dan akhirnya menciptakan ‘’feedback” atau umpan balik. Komunikasi tercipta bukan hanya dengan cara berkomunikasi secara langsung, komunikasi pun terbukti dapat tercipta dengan suatu perantara seperti menggunakan lirik-lirik dalam sebuah lagu. Tanpa memandang tingkat perkembangannya, music dapat menjadi alat interaksi dan komunikasi, penting untuk belajar dan berkembang. Perkembangan tidak terjadi secara vakum. Perkembangan terjadi secara simultan dalam semua bidang perkembangan, dan bidang-bidang ini saling terkait dan saling mempengaruhi. Dalam interaksi manusia dengan sebuah lagu terdapat beberapa panca indera digunakan untuk dapat berinteraksi. Manusia mewujudkan fisiologi yang diperlukan untuk menyerap informasi dalam bentuk suara.

Musik bukan sekedar memberikan efek hiburan, tetapi mampu memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan spirit hidup untuk memberdayakan dan memaknai hidup.Mendengarkan musik, menghayati dan menikmatinya merupakan aktivitas yang menyenangkan dan bisa membuat kita nyaman. Efek inilah yang secara medis dan psikologis menimbulkan reaksi positif pada kondisi fisik manusia, termasuk kita

Jadi, bukan hanya mereka yang berasal dari kalangan atas atau kelas atas saja yang dapat menikmati musik jazz, melainkan mereka yang memiliki selera musik yang tinggi untuk menikmati musik jazz itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun