Kalau saja semua itu, dikeluarkan dari kocek para anggota dewan sendiri, mungkin tak jadi masalah dan pembicaraan. Ah, jangankan untuk mengongkosi renovasi tempat kerja, bahkan segala fasilitas rumah dinas yang disediakan sering kali “diringkid” (diangkut seluruhnya) apabila sudah tak lagi jadi wakil rakyat.
Banyaknya politisi terjerat korupsi ini, menandakan sebagai dosa dan kegagalan parpol pada era reformasi. Terlebih tak adanya keseriusan untuk memeranginya, maka tak heran kepercayaan pada parpol melemah. Maka tidaklah heran partisipasi masyarakat dalam Pilkada dan Pemilu semakin menurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H