Mohon tunggu...
Alief Gunawan
Alief Gunawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pecaya atau Tidak, Kestabilan Dunia Tergantung pada Mereka

4 Februari 2016   23:02 Diperbarui: 4 Februari 2016   23:22 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan umum presiden amerika serikat bisa dikatakan masih 9 bulan lagi tepatnya 8 November 2016, namun siapakah kandidat calon terkuat dari masing-masing partai koalisi sudah dapat dilihat melalui survey-survey yang dilakukan oleh media-media cetak di amerika.  Sudah menjadi rahasia publik bahwa persaingan antara Hillary Clinton dari partai demokrat dengan Donald Trump dari partai Republik, walaupun dari masing-masing partai belum menentukan siapa calon presiden yang akan diusungnya, tetapi dari survey yang dilakukan media-media yang ada di Amerika Serikat dapat diambil kesimpulan bahwa calon kandidat kuat yang akan memperebutkan kursi panas kepresidenan dan yang akan bersaing memperebutkan suara terbanyak di 50 negara bagian amerika serikat adalah Trump dan Hillary, walaupun masih ada kemungkinan juga kedua calon kandidat presiden ini tidak dipasangkan oleh partai masing-masing.

Pertanyaannya adalah, apakah ada dampaknya bagi Indonesia jika presiden yang terpilih itu Hillary Clinton atau Donald Trump ? Tentu masyarakat diseluruh dunia juga tau, bahwa pergantian presiden amerika yang baru juga akan berdampak bagi kebijakan-kebijakan yang baru pula. Kenapa dikatakan seperti itu, karena Amerika merupakan Negara terkuat didunia (Super power), yang mengendalikan ekonomi dunia dengan kurs dollarnya yang terus menguat. Tentu saja Negara yang dekat dengan amerika memperoleh perhatian yang lebih dari Negara tersebut, contohnya saja Israel yang menjadi sekutu terdekat dari amerika serikat sehingga penjabat-penjabat amerika sendiri banyak yang berasal dari darah yahudi karena kedekatan mereka. Oleh sebab itu amerika dan Israel selalu menganut sistem simbiosis mutualisme (sama-sama menguntungkan), hal ini wajar dilakukan dalam politik internasional, karena setiap Negara pasti mengambil kebijakan terbaik untuk mendapatkan benefit dan keuntungan yang besar bagi negaranya contohnya saja berkoalisi atau menjalin hubungan bilateral dengan Negara-negara yang dianggap kuat dalam segala hal.

Jika kita berbicara tentang hubungan antar negara, lalu bagaimana hubungan Indonesia dengan amerika jika saja yang memenangkan kursi presiden Hillary Clinton ataupun Donald Trump. Siapakah kandidat yang dapat memeberikan keuntungan bagi Indonesia jika dilihat dari track record kedekatan antara kedua calon ini dengan penjabat-penjabat pemerintahan di Indonesia? Kita mulai dari Hillary Clinton terlebih dahulu yang mendapatkan dukungan dari mantan Duta besar Indonesia untuk amerika sekaligus mantan jubir kepresidenan pada masa kepemimpinan bapak SBY yaitu Dino Patidjalal, mengatakan dukungannya kepada Hillary Clinton walaupun tidak secara terang-terangan. Dino patidjalal mengatakannya secara tersirat, beliau mengatakan bahwa Hillary Clinton adalah calon presiden amerika yang paling mengerti Indonesia karena Hillary mengetahui kondisi dan hubungan diplomasi antara amerika-indonesia, mungkin hal tersebut didapatkan Hillary dari suaminya sendiri bill Clinton yang merupakan mantan presiden amerika serikat yang ke 42.

Selain itu sebagai menteri luar negri AS Hillary juga membuat sebuah kebijakan yang disebut “pivot to Asia” yaitu kebijakan membuat hubungan diplomatic antara amerika dengan negara-negara di asia. Jika kebijakan ini dipakai kalau memang Hillary terpilih, sudah pasti sangat menguntungkan Indonesia karena negara asia pertama yang dilirik oleh Hillary adalah Indonesia. Mengapa Indonesia ? ini adalah rahasia public, Indonesia mempunya sumber daya alam yang tidak ada tandingannya di dunia, namun tidak bisa dieksplor dengan baik oleh masyaraktnya sendiri sehingga dibutuhkanlah bantuan dari negara-negara lain untuk mengolahnya. Bisa jadi itu merupakan salah satu alasan mengapa Hillary melirik hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Dilain sisi, Donald Trump merupakan calon kandidat presiden yang sangat kontroversional, salah satu kebijakan yang akan dilakukan trump jika terpilih menjadi presiden juga sangat kontroversional, kebijakan dari  trump salah satunya adalah melarang masuk semua umat muslim dari setiap negara untuk masuk ke AS dalam kurun waktu yang tidak ditentukan, dengan alasan demi keamanan nasional. Jika dikaitkan dengan Indonesia trump memang banyak menjalin hubungan baik dengan para penjabat-penjabat negara, pengusaha, bahkan elit politik. Pengusaha sekaligus ketua umum partai Perindo Hary tanoesoedibjo juga memiliki kedekatan khusus dengan Donald Trump.

Selain itu, seperti yang kita ketahui juga, Trump memiliki kedekatan dengan mantan ketua DPR RI Setya Novanto (setnov) hal ini terbukti ketika Rombongan Setnov diundang untuk ikut konferensi pers yang diadakan oleh tim kampanye Trump.

Terlepas dari semua itu, kalau memang trump terpilih menjadi presiden dan merealisasikan tentang kebijakannya melarang kaum muslim masuk ke wilayah AS, apa kemungkinan yang akan terjadi? Dampaknya bersifat nasional bagi amerika ataukah berdampak bagi dunia internasional? mari kita analisis bersama. Analoginya, banyak kejadian teror yang mengatasnamakan muslim di amerika padahal tidak ada diskriminasi yang dilakukan kepada kaum muslim, apalagi jika kaum muslim didiskriminasikan.

Bayangkan apa yang akan dilakukan kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan Islam tersebut. Sudah pasti dan tidak diragukan lagi, kelompok radikal tersebut semakin ingin menaikkan eksistensinya dalam dunia internasional dengan alasan ingin membela Islam dengan membuat teror-teror di negara yang mereka anggap musuh. Dampak tersebut tidak hanya di amerika atau timur tengah saja, tetapi juga dapat merambat ke Asia tenggara terutama Indonesia. Dan bisa jadi hal ini membuat keresahan bagi seluruh dunia. Jadi, siapapun presiden terpilih amerika serikat kelak baik itu Donald trump, Hillary Clinton atau calon kandidat presiden lainnya, diharapkan dapat membuat kestabilan ekonomi, keamanan, dan politik dunia internasional. Karena bukan rahasia lagi bahwa amerika serikat yang sangat memegang peran dalam situasi dan kondisi dunia Internasional.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun