Mohon tunggu...
Alief AuliaRamadana
Alief AuliaRamadana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tebarlah kebaikan dimanapun, dengan siapapun, dan kapanpun karena pada hakikatnya manusia tidak akan tahu kapan ia akan menerima kebaikan yang ia tanam.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Filsafat Dakwah Sejarah dan Perkembangan

27 September 2024   04:18 Diperbarui: 27 September 2024   04:38 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

dakwah merupakan kajian yang mendalam tentang prinsip-prinsip, tujuan, dan metode dalam menyampaikan ajaran Islam. Dalam konteks ini, filsafat dakwah tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan agama, tetapi juga sebagai sarana untuk memahami dan menganalisis fenomena sosial yang berkaitan dengan dakwah.


Filsafat dakwah memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk menyebarkan risalah Islam kepada umat manusia. Dakwah pada masa itu dilakukan dengan cara yang penuh hikmah, keteladanan, dan dialog yang terbuka dengan berbagai kalangan masyarakat, termasuk kaum yang tidak seiman. Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya pendekatan yang bijaksana dalam menyampaikan dakwah, sesuai dengan kondisi sosial, budaya, dan psikologis masyarakat saat itu. Hal ini kemudian menjadi dasar filosofis dalam dakwah yang terus berkembang hingga kini.


Perkembangan filsafat dakwah selanjutnya dipengaruhi oleh berbagai pemikiran ulama klasik dan modern. Ulama klasik seperti Imam Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah telah memberikan kontribusi besar dalam merumuskan prinsip-prinsip dakwah yang efektif dan relevan dengan zaman mereka. Sementara itu, ulama modern seperti Sayyid Qutb dan Hasan Al-Banna menambahkan perspektif baru dengan mengaitkan dakwah dengan gerakan sosial dan politik, menjadikan dakwah sebagai sarana untuk perubahan sosial yang lebih luas. Kedua pendekatan ini menunjukkan bahwa filsafat dakwah terus berkembang seiring dengan dinamika zaman.


Selain itu, filsafat dakwah juga berperan penting dalam merespon tantangan kontemporer seperti globalisasi, sekularisasi, dan pluralisme agama. Di era modern ini, dakwah tidak hanya ditujukan kepada umat Islam, tetapi juga kepada masyarakat yang lebih luas dengan latar belakang agama dan budaya yang beragam. Dalam konteks ini, filsafat dakwah harus mampu menawarkan pendekatan yang inklusif dan dialogis, sehingga pesan- pesan Islam dapat disampaikan dengan cara yang lebih relevan dan dapat diterima oleh berbagai kalangan. Hal ini menuntut adanya pemahaman yang mendalam tentang kondisi sosial dan budaya masyarakat yang menjadi sasaran dakwah.

Filsafat dakwah tidak hanya berkaitan dengan bagaimana dakwah dilakukan, tetapi juga tentang pemahaman yang lebih luas mengenai tujuan dakwah itu sendiri. Apakah dakwah hanya bertujuan untuk menyampaikan ajaran agama, atau juga untuk menciptakan perubahan sosial yang positif di tengah masyarakat? Pertanyaan ini menjadi inti dari kajian filsafat dakwah yang terus berkembang. Melalui pendekatan filosofis, para da'i diharapkan mampu merenungkan kembali peran dan tanggung jawab mereka dalam menyampaikan dakwah, serta bagaimana dakwah dapat berkontribusi dalam membangun peradaban yang lebih adil dan damai.
Sejarah Filsafat Dakwah


Filsafat dakwah memiliki akar yang dalam dalam tradisi Islam, dimulai dari wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Sejak awal, dakwah telah menjadi bagian integral dari penyebaran ajaran Islam. Pada masa Nabi, dakwah dilakukan secara langsung melalui lisan dan tindakan. Dalam sejarahnya, filsafat dakwah mengalami beberapa tahap perkembangan:
1. Tahap Konvensional: Pada tahap ini, dakwah dilakukan secara sederhana tanpa sistematika yang jelas. Masyarakat menerima ajaran Islam melalui interaksi langsung dengan Nabi dan para sahabatnya. Metode yang digunakan lebih bersifat personal dan informal, di mana pendekatan emosional sangat ditekankan.
2. Tahap Sistematis: Seiring dengan berkembangnya masyarakat Islam, dakwah mulai dibicarakan secara khusus oleh kalangan tertentu. Pada tahap ini, muncul perhatian dari para ulama untuk merumuskan prinsip-prinsip dasar dakwah yang lebih terstruktur. Ini ditandai dengan penulisan karya-karya tentang metode dan etika berdakwah.
3. Tahap Ilmiah: Dalam fase ini, dakwah telah diorganisir menjadi suatu ilmu pengetahuan dengan metodologi yang jelas dan objektif. Para cendekiawan mulai mengembangkan teori-teori dakwah berdasarkan penelitian dan analisis terhadap praktik-praktik yang ada. Filsafat dakwah mulai dipahami sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tujuan, metode, dan dampak dari kegiatan dakwah.
Perkembangan Filsafat Dakwah
Seiring dengan perkembangan zaman, filsafat dakwah juga mengalami transformasi. Beberapa aspek penting dalam perkembangan filsafat dakwah meliputi:

1. Integrasi Ilmu Pengetahuan: Filsafat dakwah kini mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, psikologi, dan komunikasi untuk memahami lebih baik cara penyampaian pesan. Hal ini memungkinkan para da'i untuk menyesuaikan pendekatan mereka sesuai dengan konteks sosial dan budaya masyarakat yang didakwahi.
2. Pendekatan Rasional: Filsafat dakwah mendorong penggunaan pendekatan rasional dalam menganalisis ajaran Islam dan praktik dakwah. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang tujuan dan metode dakwah serta dampaknya terhadap individu dan masyarakat.
3. Perubahan Paradigma: Ada pergeseran dari pendekatan tradisional ke pendekatan yang lebih ilmiah dan sistematis dalam pelaksanaan dakwah. Ini menciptakan ruang bagi inovasi dalam metode penyampaian, termasuk penggunaan teknologi informasi dan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan pesan-pesan Islam.
Kesimpulan
Filsafat dakwah adalah suatu kajian yang penting dalam memahami bagaimana ajaran Islam disampaikan kepada masyarakat. Dengan menggabungkan pendekatan filosofis dan ilmiah, filsafat dakwah tidak hanya berperan dalam penyampaian pesan agama tetapi juga dalam menciptakan perubahan sosial yang positif. Melalui pemahaman yang mendalam tentang sejarah dan perkembangan filsafat dakwah, kita dapat melihat bagaimana prinsip- prinsip dasar berdakwah terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman.
Referensi
Raden Intan Repository. FILSAFAT DAKWAH
http://repository.radenintan.ac.id/27189/1/13.%20FILSAFAT%20DAKWAH%20Edisi%20R evisi.pdf
Studocu. Makalah Filsafat Dakwah Kel 1 - https://www.studocu.com/id/document/institut- agama-islam-negeri-salatiga/dakwah-psikologi-islam/makalah-filsafat-dakwah-kel- 1/54161022
IAIN Kudus Repository. FILSAFAT DAKWAH -
http://repository.iainkudus.ac.id/9784/1/BUKU%20FILSAFAT%20DAKWAH.pdf
     
Studocu. Pengertian Filsafat Dakwah - https://www.studocu.com/id/document/universitas- islam-negeri-walisongo-semarang/filsafat-dakwah/pengertian-filsafat-dakwah/44453996
https://www.rajagrafindo.co.id/produk/filsafat-dakwah/ https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/orasi/article/download/2023/1288 https://www.academia.edu/31962553/Makalah_Filsafat_Dakwah_docx http://repository.uinbanten.ac.id/9157/3/S_KPI_171330030_BAB%20I.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun