Pagi ini saya tak sengaja menonton tayangan talkshow, dimana sebagai narasumber adalah mantan wagub DKI Jakarta yaitu bapak Prijanto dan membahas soal korupsi trans jakarta berkarat.. Yang menarik disini adalah ketika prijanto berkata bahwa program penambahan armada bus trasJ itu adalah program prioritas, sehingga dalam prosesnya setiap seminggu sekali pada hari senin selalu ada semacam meeting untuk membahas dan mengawasi proses program prioritasnya itu, mulai dari proses tendernya, pemenang tender, spesifikasi kendaraan dan chek kendaraan. Ini yang jadi pertanyaan banyak orang, bagaimana mungkin jokowi bisa kecolongan jika pengadaan transJ merupakan program prioritas.??? Adakah kesengajaan jokowi? Atau memang jokowi terlibat dalam korupsi memang terlibat dalam proyek ini.??? Jika asumsi masyarakat kebanyakan percaya jokowi terlibat dalam proyek ini, maka saya sedikit berbeda, saya masih yakin sampai saat ini jokowi adalah orang yang jujur. Terbukti bahwa sampai saat ini tidak ada pemanggilan jokowi ke kejagung terkait korupsi ini. Banyak juga yang mengatakan ini disengaja jokowi, karena memang pemenang tender merupakan rekan jokowi yang bernama bimo yang juga katanya merupakan juru kampanye jokowi. Saya juga tidak begitu yakin bahwa hal ini merupakan kesengajaan jokowi memilih pemenang tender adalah seorang temannya. tapi hal yang sangat jelas bagi saya adalah ketidak becusan seorang jokowi dalam mengelola/manajemen pemerintahan. Hal ini terbukti karena faktanya seorang jokowi kurang mengontrol program yang memang di jadikan prioritas dalam pembelanjaan APBD. Bagaimana mungkin program prioritas kalah dengan program non prioritas semacam jakarta night festival. Program non prioritas itu dinilai banyak pihak sangat sukses, tapi kenapa program prioritas malah berantakan...????? Ini merupakan PR bagi jokowi untuk lebih bisa mengelola manajemen. Bagi semua jokowi lovers, jangan jadikan tulisan saya ini sebagai tulisan provokatif, tapi ini sebuah kritikan yang mana untuk kebaikan jokowi.... Good luck jkw4p....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H