Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pendidikan. Dengan diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial dan lockdown, institusi pendidikan terpaksa beralih dari metode pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring. Peralihan ini tidak hanya mempengaruhi cara pengajaran, tetapi juga berdampak pada cara mahasiswa belajar dan berinteraksi dengan materi pelajaran. Tak hanya mahasiswa. sama seperti dari SD sampai SMA / SMK dan yang bekerja juga, mereka menjalankan daring selama 2 atau 3 taun, tapi ada juga metode lagi seperti masuknya tuh 1 minggu sekali atau di bagi 2 pertemuan kelas ada yang masuk pagi dan sore.
bagaimana pembelajaran online selama pandemi COVID- 19 memengaruhi kemampuan mahasiswa untuk belajar secara mandiri. menunjukkan bahwa pembelajaran daring memberikan fleksibilitas waktu dan tempat, mendorong mahasiswa untuk lebih aktif mencari sumber belajar. Namun, ada juga tantangan seperti kesulitan memahami materi, beban tugas yang meningkat, dan kurangnya interaksi langsung dengan dosen. Hasilnya, meskipun ada dampak positif dalam hal kemandirian belajar, mahasiswa masih mengalami hambatan yang perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran daring.
Tapi ada beberapa juga dampak negatif dan positif nya loh, mungkin dari saya kalau dampak positifnya tuh bisa lebih mengenal tentang lebih nya internet dengan informasi yang berlimpah, siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja, guru juga lebih kreatif dalam merancang model pembelajaran dengan memanfaat kan fitur fitur aplikasi online serta dapat memotivasi melalui masa masa sulit untuk mencapai tujuan pendidikan indonesia lebih maju.
Dampak negatif nya bagi saya yaitu, materi pembelajaran tidak tersampai dengan tuntas, dan ada juga yang sampai bermalas malasan sehingga lupa dengan adanya tugas. Mungkin juga siswa terkadang kesulitan mengakses internet, serta pendidikan karakter siswa menjadi lebih terabaikan. Karena adanya hanya dengan mentrasfer pengetahuan saja, tidak termasuk nilai nilai lain seperti etika, displin dan sosial.
Secara psikologis mempengaruhi kejiwaan mahasiswa karena perubahan sistem pembelajaran yang tadinya manual menjadi sistem daring. Sehingga ketidaksiapaan diri ini memaksa mahasiwa untuk mau tidak mau mengikutinya. Hal ini mahasiswa harus beradaptasi menghadapi kebiasaan baru yang mungkin menimbulkan stres. Minimnya aktivitas yang di lakukan dirumah. jika selama ini mahasiswa terbiasa bersosialisasi
Dengan teman kampus nya, namun saat pandemi mereka di haruskan untuk tinggal di rumah sehingga hal itu menjadi terbatasi. Akhirnya mahasiswa kebingungan mencari kegiatan yang bisa dilakukan di rumah.
Susahnya kuliah daring kekuranganya pada pembelajaran dengan menggunakan sistem daring diantara nya, jaringan yang lemot, membutuhkan biaya untuk membeli kuota, mencari referensi dalam tugas, tidak terikat waktu sehingga harus selalu stand by, tidak efesien dalam hal tenaga, waktu dan biaya.
Bagi mahasiswa yang baru lulus akan semakin sulit mendapatkan pekerjaan karena kondisi perekonomian di indonesia yang merosot tajam.
Dengan semuanya berjalan yang begitu rumit / sulit ini solusi nya yang dapat di lakukan untum mengatasinya, memperbanyak komunikasi dengan teman dan komunitas se profesi guna membangun jejaring/ komunitas yang dapat menambah ilmu, wawasan, atau informasi yang bermanfaat seperti info  lowongan pekerjaan.
Mempersiapkan diri dengan belajar sungguh sungguh. Tidak ada salah nya untuk mempersiapkan diri sendiri mungkin. Mendalami ilmu yang telah diperoleh selama ini akan sangat bermanfaat di masa depan.
Mencari kesibukan memang mudah, namun mencari kesibukan yang bermanfaat sulit untuk di lakukan. Dan juga menciptakan pekerjaan sesuai dengan hobi dan keahlian. Belajar untuk berwirausaha dapat dilakukan kapan pun. Apalagi di masa pandemi itu. Banyak yang bisa di manfaatkan. Daripada  bermalas malasan dan tidak produktif, mulailah untuk menciptakan pekerjaan dengan hobi kalian yang dapat menghasilkan uang.Dampak pembelajaran daring terhadap kemandirian belajar mahasiswa di era pandemi
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pendidikan. Dengan diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial dan lockdown, institusi pendidikan terpaksa beralih dari metode pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring. Peralihan ini tidak hanya mempengaruhi cara pengajaran, tetapi juga berdampak pada cara mahasiswa belajar dan berinteraksi dengan materi pelajaran. Tak hanya mahasiswa. sama seperti dari SD sampai SMA / SMK dan yang bekerja juga, mereka menjalankan daring selama 2 atau 3 taun, tapi ada juga metode lagi seperti masuknya tuh 1 minggu sekali atau di bagi 2 pertemuan kelas ada yang masuk pagi dan sore.
bagaimana pembelajaran online selama pandemi COVID- 19 memengaruhi kemampuan mahasiswa untuk belajar secara mandiri. menunjukkan bahwa pembelajaran daring memberikan fleksibilitas waktu dan tempat, mendorong mahasiswa untuk lebih aktif mencari sumber belajar. Namun, ada juga tantangan seperti kesulitan memahami materi, beban tugas yang meningkat, dan kurangnya interaksi langsung dengan dosen. Hasilnya, meskipun ada dampak positif dalam hal kemandirian belajar, mahasiswa masih mengalami hambatan yang perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran daring.
Tapi ada beberapa juga dampak negatif dan positif nya loh, mungkin dari saya kalau dampak positifnya tuh bisa lebih mengenal tentang lebih nya internet dengan informasi yang berlimpah, siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja, guru juga lebih kreatif dalam merancang model pembelajaran dengan memanfaat kan fitur fitur aplikasi online serta dapat memotivasi melalui masa masa sulit untuk mencapai tujuan pendidikan indonesia lebih maju.
Dampak negatif nya bagi saya yaitu, materi pembelajaran tidak tersampai dengan tuntas, dan ada juga yang sampai bermalas malasan sehingga lupa dengan adanya tugas. Mungkin juga siswa terkadang kesulitan mengakses internet, serta pendidikan karakter siswa menjadi lebih terabaikan. Karena adanya hanya dengan mentrasfer pengetahuan saja, tidak termasuk nilai nilai lain seperti etika, displin dan sosial.
