Sebelum menulis karya ilmiah, membuat outline atau kerangka sangat penting. Outline sangat berfungsi sebagai peta jalan yang membantu penulis mengorganisir ide ide dan memastikan alur tulisan terstruktur. Ini mencakup bagian, pendahuluan, landasan teori, metode penelitian dan kesimpulan, sehingga penulis dapat fokus dan menghindari pergulangan informasi. Dengan outline, pembaca juga lebih mudah memahami alur dan maksud tulisan, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas karya ilmiah tersebut.
  * Membuat outline atau kerangka sebelum menulis karya ilmiah memiliki banyak manfaat, dan ini manfaat yang termasuk yaitu ada.
1.Menjamin penulisan terarah : Outline membantu menyusun ide secara logis dan sistematis, memastikan setiap bagian berhubungan dengan tujuan penelitian.
2.Menghemat waktu : Dengan outline, penulis dapat mengurangi revisi dan menulis lebih cepat karena sudah memiliki gambaran jelas.
3.Mencengah pengulangan topik : Outline menghindari pembahasan yang sama di bagian berbeda, menjaga konsistenÂ
  * Nah dan ini teknik membuat outline yaitu ada.
1.Menyusun bagian pendahuluan ( Latar belakang, tujuan )
Susun bagian pendahuluan terlebih dahulu, yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat nya. Latar belakang berisi alasan mengapa masalah tersebut menarik untuk di angkat dan dijadikan topik penelitian dengan menyertakan bukti. Rumusan masalah berisi tentang daftar permasalahan yang akan di angkat dalam skripsi, berupa kalimat tanya. Tujuan penelitian disusun berdasarkan rumusan masalah sehingga keduanya harus koheren atau berkesinambungan.
2.Menyusun landasan teori dan hipotesis
Bagian selanjutnya adalah landasan teori, yang berisi tinjauan pustaka kerangka pemikiran dan hipotesis. Tinjauan pustaka berisi teori dasar terkait permasalahan yang akan diangkat nantinya. Kerangka berpikir menjelaskan bagaimana alur berpikir si peneliti, biasanya di buat dalam bentuk skema yang menghubungkan antar variable penelitian. Setelah itu buatlan hipotesis, yaitu jawaban sementara dari masalah yang masih bersifat praduga.
3.Menyusun metode penelitian dan subjek