Game Online merupakan sebuah wujud perkembangan teknologi pada era globalisasi saat ini. Hampir semua orang sudah pernah mengakses game online. Hal ini disebabkan mudahnya untuk mengakses game online, hanya diperlukan sebuah PC (Personal Computer) atau pun Smartphone yang terhubung dengan jaringan internet, kita sudah dapat menikmati game online. Internet mengubah teknologi komunikasi secara masal, dimana semua orang dari seluruh penjuru dunia dapat terhubung asalkan memiliki askes internet. Game menurut Yudhanto (2010, hal. 1) adalah permainan yang menggunakan media elektronik, merupakan sebuah hiburan berbentuk multimedia yang dibuat semenarik mungkin agar pemain bisa mendapatkan sehingga mendapatkan kepuasan. Seperti yang kita lihat, banyak sekali anak kecil hingga orang dewasa gemar bermain game online. Bahkan beberapa diantara mereka sampai kecanduan game online. Bahkan tidak asing lagi di telinga kita mendengar kasus beberapa anak menjadi lebih individual ketika kecanduan game online.
Karena kelompok saya menganalisis tentang komunitas game online, maka dari itu saya akan melihat sejauh mana seseorang menjadi candu terhadap game online. Ada beberapa ciri yang bisa dibaca dari anak yang mulai kecanduan game online. Dilansir dari Kompas.com (2019 ) Dr Dharmawan menjelaskan, ciri seseorang yang kecanduan terhadap game adalah seseorang akan bermain game lebih dari 30 jam dalam seminggu, durasi waktu ini bahkan hampir menyamai orang bekerja yang rata-rata menghabiskan waktu 40 jam dalam seminggu, dan mereka yang banyak menghabiskan waktunya untuk bermain game menjadi kurang produktif. Gejala lainnya, mereka yang kecanduan game menjadi tidak bisa berkonsentrasi ketika bekerja maupun belajar.
Kecanduan game online ternyata menyebabkan banyak perubahan sosial seperti menjadi pribadi yang lebih individual dan lebih mudah emosi atau tempramen. Ghuman & Griffiths (2012) menjelaskan ada masalah yang timbul dari aktivitas bermain game online yang berlebihan, di antaranya kurang peduli terhadap kegiatan sosial, kehilangan kontrol atas waktu, menurunnya prestasi akademik, relasi sosial, finansial, kesehatan, dan fungsi kehidupan lain yang penting. Melihat bahwa sebagian besar game online selalu berdampak negatif untuk perubahan secara sosial, psikis, dan fisik sehingga menyebabkan munculnya kecanduan bermain permainan online. Secara sosial hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama menjadi jauh berkurang. Secara psikis, pikiran menjadi terus menerus memikirkan permainan yang sedang dimainkan.
Namun sejauh ini saya dan kelompok belum melihat apakah anggota komunitas Genesis Roleplay Indonesia ini juga pernah merasakan kecanduan game online atau tidak. Besar harapan saya untuk saya, anda, dan kita semua tidak kecanduan terhadap game online. Kita memang boleh saja bermain game online sebagai hiburan, tetapi jangan sampai bermain game membuat kita mengalami perubahn sosial ke arah yang negatif dan tidak diharapkan. Masih banyak hal baik yang bisa kita dapatkan dalam bermain game online seperti menjalin relasi dan menjadikan game online sebagai hiburan di saat senggang atau di saat kita sedang jenuh. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua yang membaca. Have a nice day!
DAFTAR PUSTAKA
Ghuman, D., & Griffiths, M. D. (2012). A cross-genre study of online gaming: Player demographics, motivation for play and social interactions among players. International Journal of Cyber Behavior, Psychology and Learning, 2(1), 13–29.
Yunanto, P.A. (2010). Perancangan Promosi Produk Edu-Games Melalui Event. Laporan Tugas Akhir. Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H