Sejak dimulainya sekolah luring, para pelajar kini sudah mulai diberikan uang jajan oleh para orangtua. Setelah dilakukan survey terhadap 20 pelajar dari SMA Kolese Gonzaga, 15 pelajar sudah memiliki tabungan pribadi dari uang jajan yang mereka peroleh. Ini menjadi indikator bahwa sudah mulai banyak pelajar yang memiliki tabungan pribadi. Ketika pelajar sudah memiliki tabungan pribadi, maka para pelajar diberikan hak, kewajiban dan tanggung jawab untuk mengatur keuangan pribadi mereka masing-masing.
Salah satu cara yang kerap kali dilakukan oleh para pelajar agar keuangan pribadi mereka tetap stabil adalah dengan menabung. Hal ini dikarenakan para pelajar belum diperbolehkan untuk bekerja.
Dari uang yang ditabung, terkadang ada juga yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para pelajar itu sendiri. Misalnya, seorang pelajar menabung dari uang jajannya untuk membeli sepatu branded, namun sambil menabung, ia juga membeli makanan di kantin setiap harinya.
Dilansir dari kumparan.com, konsumsi dan tabungan dapat memengaruhi keuangan negara. Sehingga tanpa disadari, pelajar yang melakukan konsumsi (membeli barang atau jasa) dan menabung dapat memengaruhi keuangan negara.
Dikutip dari jurnal dengan judul “Pengaruh Tabungan, Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Swasta Terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia” yang ditulis oleh Indra Suhendra dan Dita Irawati dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, menabung dapat menjadi salah satu permintaan agregat (transaksi) akan berkurang sehingga menyebabkan berkurangnya produksi barang dan jasa.
Penurunan terhadap produksi barang dan jasa menyebabkan penurunan pada kegiatan ekonomi sehingga menyebabkan penurunan pada pendapatan produsen, pendapatan produsen yang menurun menyebabkan pendapatan nasional menurun sehingga pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan.
Sehingga secara garis besar, jika suatu uang ditabung secara berlebihan maka dapat menyebabkan penurunan pada pendapatan dari produsen sehingga pertumbuhan ekonomi juga menurun.
Selain itu, jika konsumsi dilakukan juga ternyata dapat memengaruhi perekonomian negara. Dikutip dari jurnal dengan judul “Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” yang ditulis oleh Erika Feronika Br Simanungkalit dari Universitas Nusa Cendana Kupang, inflasi terjadi karena nafsu berlebihan dari suatu golongan masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia.
Karena keinginan memenuhi kebutuhan secara berlebihan, permintaan bertambah, sedangkan penawaran tetap, yang akan terjadi adalah harga akan naik. Sehingga secara garis besar, transaksi dapat menyebabkan inflasi atau kenaikan harga suatu barang atau jasa.
Dengan demikian, dibutuhkan keseimbangan antara menabung dan konsumsi agar keuangan negara menjadi stabil. Di sinilah dibutuhkan sebuah lembaga untuk menstabilkan keuangan negara. Dilansir dari website resmi Otoritas Jasa Keuangan, di Indonesia lembaga yang bertugas untuk menstabilkan keuangan negara adalah Bank Indonesia.