Mohon tunggu...
Alicia DwiP
Alicia DwiP Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

~~~

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovatif! Mahasiswa KKN UNDIP Kreasikan Jagung Menjadi Cemilan Sehat dan Bergizi Cegah Stunting

13 Februari 2023   22:27 Diperbarui: 13 Februari 2023   22:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Figure 1 Sosialisasi dan Pembagian Sampel PMT

Desa Ngrombo (5/2/2023). Jagung merupakan salah satu bahan pangan lokal yang mudah dijumpai di Indonesia. Begitu juga di Desa Ngrombo, sebagian besar warga memiliki ladang jagung yang digunakan sebagai mata pencaharian utama mereka. Jagung yang ditanam di Desa Ngrombo biasanya langsung diperjualbelikan dan jarang untuk dikonsumsi sendiri. 

Jagung terkenal sebagai sumber karbohidrat, dimana dapat digunakan untuk menggantikan nasi, namun jagung juga memiliki kandungan zat gizi lain yang cukup banyak diantaranya protein, serat, vitamin B1, vitamin B9, dan vitamin B12. Jagung kaya akan protein terutama asam amino esensial, dimana jenis asam amino ini tidak dapat didapatkan dari dalam tubuh. Jagung dapat diubah menjadi makanan yang menarik dan bergizi terutama untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

Seperti yang kita tahu, masalah kesehatan pada anak yang sedang disoroti oleh tenaga kesehatan yaitu stunting. Stunting merupakan masalah gizi kurang yang berlangsung berkepanjangan disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. 

Anak yang stunting tidak hanya terganggu perkembangan fisiknya saja, melainkan juga mengganggu perkembangan otak yang akan mempengaruhi produktivitas anak kedepannya. Upaya pencegahan dan perbaikan gizi pada anak stunting, terutama balita, yaitu dengan memberikan makanan yang bergizi seimbang dengan prinsip tinggi energi tinggi protein. Peran posyandu dalam hal ini sangat berarti dengan memberikan PMT yang bergizi ketika diadakannya pengukuran.

“PMT yang biasa diberikan untuk balita biasanya kami hanya seadanya seperti telur rebus, bubur kacang hijau, dan lainnya. Hal ini dikarenakan kurangnya biaya kami untuk mendapatkan PMT dengan banyak jenis.” tutur salah satu kader posyandu. Hal ini mendorong mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2022/2023, Alicia Dwi Prayogo, sebagai mahasiswa dari ranah gizi, untuk mengkreasikan bahan pangan lokal yang banyak terdapat di Desa Ngrombo untuk dijadikan makanan yang tinggi energi dan tinggi protein dengan biaya produksi yang tidak terlalu besar dan dapat dipraktekkan oleh ibu-ibu balita di Desa Ngrombo.

Figure 2 Pembuatan PMT Berbasis Jagung
Figure 2 Pembuatan PMT Berbasis Jagung

Mahasiswa KKN UNDIP melakukan trial and error untuk menghasilkan menu atau resep yang mudah untuk dipraktekkan tanpa menggunakan banyak bahan dan peralatan. Produk yang dibuat pada kesempatan kali ini yaitu Bola Makaroni Jagung Susu. Dalam 1 porsi Bola Makaroni Jagung Susu mengandung 200 kkal dengan 5 gr protein, 7 gr lemak, dan 30 gr karbohidrat. Produk dibagikan kepada ibu-ibu di Desa Ngrombo yang memiliki balita. Selain membagikan produk yang telah dibuat, mahasiswa KKN UNDIP juga melakukan sosialisasi terkait Diet Tinggi Energi Tinggi Protein untuk memperbaiki gizi buruk pada balita. Sosialisasi dilakukan pada tanggal 5 Februari 2023 dan dihadiri oleh ibu-ibu di Desa Ngrombo sejumlah 25 orang. Media yang digunakan dalam sosialisasi yaitu leaflet yang dilengkapi dengan resep pembuatan Bola Makaroni Jagung Susu.

Figure 3 Bola Makaroni Jagung Susu
Figure 3 Bola Makaroni Jagung Susu

“Produk yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar jagung sangat menarik dan belum pernah terpikirkan sebelumnya. Anak-anak saya juga suka dengan produk yang telah dibuat dan nantinya akan saya buat untuk cemilan anak-anak karena cara pembuatannya cukup mudah.” ujar salah satu ibu balita yang mengikuti sosialisasi.

Dengan adanya inovasi untuk mengkreasikan jagung sebagai bahan pangan lokal diharapkan dapat mengurangi pengeluaran kader posyandu untuk membuat PMT ketika kegiatan posyandu dilaksanakan. Selain itu, kader posyandu dan ibu balita dapat memberikan asupan gizi yang seimbang kepada anak untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih membanggakan bangsa dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun