Desa Ngrombo (27/1/2023). Diabetes Mellitus Tipe II merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat tubuh tidak dapat atau kurang dalam memproduksi insulin yang berfungsi untuk memetabolisme glukosa yang masuk ke dalam tubuh. Diabetes Mellitus Tipe II merupakan penyakit menahun, dimana ketika terlalu banyak glukosa yang menetap dalam aliran darah dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius pada organ-organ dan bagian tubuh lainnya.
Diabetes mellitus (DM) tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Remaja atau usia muda juga dapat terkena diabetes, dimana biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat dan masalah kesehatan lainnya. Faktor genetik dapat meningkatkan resiko terjadinya DM pada remaja, namun gaya hidup yang kurang sehat menjadi faktor resiko utama yang dapat menyebabkan remaja mengalami diabetes mellitus, terutama diabetes mellitus tipe II.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa-siswi SMPN 2 Tangen, banyak dari mereka yang mengkonsumsi makanan dan minuman manis setiap harinya, terutama ketika sedang jam istirahat. “Sehari bisa mengkonsumsi 2-3x minuman kemasan, kak” ujar Bima.
Hal ini menjadi salah satu kekhawatiran mengingat dalam minuman kemasan banyak mengandung gula yang dapat memicu terjadinya diabetes mellitus ketika konsumsi secara berlebihan. Siswa-siswi SMPN 2 Tangen juga mengaku belum mengetahui terkait diabetes mellitus dan apa saja faktor resiko yang sebaiknya diwaspadai supaya dapat mencegah terjadinya diabetes mellitus pada remaja. Oleh sebab itu, mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2022/2023 melakukan penyuluhan terkait diabetes mellitus serta faktor resiko yang dapat meningkatkan terjadinya diabetes mellitus.
Penyuluhan dilakukan di SMPN 2 Tangen dengan peserta merupakan pengurus OSIS SMPN 2 Tangen yang berisikan siswa-siswi kelas 7 dan 8 dengan jumlah kurang lebih sekitar 35 orang. Selama kegiatan berlangsung, siswa-siswa SMPN 2 Tangen terlihat sangat antusias dan memperhatikan dengan seksama terkait materi yang diberikan. Banyak siswa juga menanyakan pertanyaan interaktif terkait diabetes mellitus. Selama penyuluhan, media yang digunakan berupa leaflet yang dibagikan untuk tiap siswa sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan.
“Penyuluhan yang diberikan sangat bermanfaat, saya jadi tahu bahwa diabetes bisa dialami juga oleh remaja, tidak hanya orang tua. Saya juga akan menyebarkan terkait masalah kesehatan ini kepada keluarga dan orang terdekat untuk lebih memperhatikan kesehatan.” ujar Cantika, salah satu siswi SMPN 2 Tangen.
Wadah atau sarana yang dapat dimanfaatkan para remaja untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan, terutama yang dapat terjadi pada remaja seharusnya dilaksanakan posyandu remaja, namun posyandu remaja di Desa Ngrombo masih dalam tahapan pelatihan kader remaja sehingga para remaja di Desa Ngrombo masih minim pengetahuan terkait masalah kesehatan, terutama diabetes mellitus.
Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan para remaja di Desa Ngrombo dapat mengubah gaya hidup mereka yang sering mengkonsumsi makanan dan minuman manis menjadi makanan dan minuman yang lebih sehat dan bergizi mengingat usia remaja masih berada dalam tahap pertumbuhan sehingga memerlukan asupan makan yang bergizi seimbang. Diharapkan juga para orang tua menjadi lebih waspada terhadap jajanan yang sering dikonsumsi oleh anak-anak.
Lokasi : Desa Ngrombo, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen