KECIL TAPI BISA
Oleh : Alicia Alfareza Jannati
Disebuah desa kincir angin ada sebuah keluarga kecil yang rukun dan damai. Keluarga ini hidup sederhana dan berkecukupan, semua anggota keluarga bersikap ramah dan saling menghormati kepada tetangga yang lain. Keluarga kecil ini biasa disebut keluarga pak To, yang terdiri dari 4 orang anggota keluarga yaitu Pak To, Bu Lastri istrinya, Joko Anak pertamanya, dan Sari anak keduanya.Â
Setiap harinya Pak To pergi kesawah untuk menanam padi, jagung, dan sayur-sayuran lainnya, sedangkan Bu Lastri membuka jasa jahit, Joko sekarang duduk dibangku SMA, sedangkan Sari masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Setiap pagi pak to mengantarkan kedua anaknya sekolah karena jarak yang harus ditempuh untuk sampai ke sekolah cukup jauh.Â
Joko dan Sari disekolah mereka tergolong anak yang pintar dan juga memiliki keahlian dalam bidang olahraga, joko mahir bermain bulutangkis sedangkan sari menyukai olahraga volly.
Siang hari, angin semilir berhembus, terik matahari memanggang punggung pak to, sambil memegang cangkul pak to menggarap sawah dengan penuh harapan akan memanen hasil sawah. Lalu terdengar derapan kaki dan teriakan dari belakang, " Bapak, adek menang turnamen volly !!!!!" teriak sari dari jauh yang langsung ingin memeluk bapaknya.Â
" Alhamdulillah kamu menang dek " jawab pak to sambil memeluk erat sari karena dalam setiap pertandingan volly belum pernah mendapatkan juara.Â
Lalu mereka berdua pulang kerumah dengan senyuman bahagia, diteras rumah sari sudah berteriak-teriak memanggil ibunya,Â
" bu, ibu , buuuu sari menang bu turnamen volly dapat juara 1 " teriak sari yang mengagetkan bu lastri. " menang juara 1 beneran ? alhamdulillah bisa juara anak ibu " sambil memeluk anak perempuannya. Â
Sari menganggukan kepala dan selebrasi untuk kemenangan yang diraih, sambil menunggu kakak pulang dari sekolah sari membantu ibunya menyiapkan makanan, tepat pukul 3 bapak berangkat menjemput joko kesekolah dalam perjalanan pulang tidak ada bercakap antara mereka berdua.Â
Diteras rumah sudah ada peri kecil yang menunggu kakaknya untuk menyampaikan kabar bahagia , terdengar suara montor berhenti Â